KERINCI, AP – Kisruh antara Warga Desa Semerap dan Desa Muak langsung direspon Pemkab Kerinci, Wakil Bupati Kerinci, Ami Taher didampingi Sekda Kerinci, Asraf serta Dandim 0417/Kerinci dan Kapolres Kerinci turun ke lokasi untuk melakukan mediasi dan mendinginkan suasana dan saat ini sudah mulai kondusif.
Informasi yang berhasil dihimpun, suasana tegang sempat terjadi di perbatasan di Desa Muak, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci. Puluhan warga Semerap dengan membawa senjata tajam berupa tombak dan parang sudah berada di perbatasan di Desa Muak, begitu juga warga Desa Muak sebelumnya sudah melakukan pemblokiran jalan dengan menebang kayu besar yang melintang di tengah-tengah jalan.
Bahkan warga dua Desa ini sempat bentrok dan ada tiga warga Desa Semerap, Kecamatan Danau Kerinci Barat yang menjadi korban, terluka di bagian kepala, perut dan leher, karena terkena tembakan senapan angin dan lemparan batu yang langsung dilarikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit.
“Iya, tadi ada yang kena tembak warga Desa Semerap dan dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit. saat ini pihak Kepolisian dan TNI masih berjaga-jaga di lokasi kejadian untuk menenangkan warga,” ujar sumber dilapangan.
Wakil Bupati Kerinci, H Ami Taher dihadapan masyarakat Desa Semerap dan Desa Muak mengharapkan kedua warga bisa menahan diri, dia sangat berharap Kerinci bisa selalu damai.
“Kita semua bersaudara, jangan sampai ada perselisihan, kita ingin Kerinci semakin damai,” ungkapnya.
Dikatakannya, pihaknya bersama forkopimda terus berupaya secara maksimal, untuk menyelesaikan konflik antara masyarakat peladang Semerap dengan warga Muak.
“Malam nanti (tadi) kita akan melakukan pertemuan dan tiga hari yang lalu, kita juga sudah memanggil kedua belah pihak, cari titik temu. Kami minta warga menahan diri memberikan waktu mencari solusi. Yakin pada saya, tidak ada keberpihakan kita selesaikan secara baik-baik,” sebutnya.
Sebenarnya, lanjut Wakil Bupati Kerinci, sekitar pukul 10.00 wib pihaknya berencana mengadakan pertemuan dengan masyarakat peladang Semerap dan warga Muak.
“Untuk yang berkaitan dengan permasalahan hukum, maka diselesaikan secara hukum, yakin kepada pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini. Bagi yang bisa selesai dengan adat dan kekeluarga kita selesaikan,” sebutnya.
Kapolres Kerinci AKBP Agung Wahyu Nugroho mengatakan untuk mencegah terjadinya bentrok susulan, pihaknya akan mensiagakan dua pleton anggota polisi di dua Desa tersebut.
“Dua pleton anggota kita siagakan di Desa Mua kdan Semerap, dan dibantu Brimob dan TNI,” singkat Kapolres.
Senin malam, warga Semerap yang diduga tertembak oleh warga Desa Muak dikabarkan meninggal dunia. Salah seorang sumber yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, setelah tertembak korban yang diketahui seorang laki-laki ini langsung dibawa ke Puskesmas Jujun, kemudian dirujuk ke RSUD MHA Thalib Kerinci.
“Namun pihak RSUD Mayjen H.A Thalib merekomendasikan dirujuk ke salah satu rumah sakit di Jambi,” sebutnya.
Warga Semerap yang tertembak bernama Awara (40) alamat Desa Koto Patah Semerap, Kecamatan Danau Kerinci Barat, Kabupaten Kerinci mengalami luka tembak di Kening.
Namun, lanjutnya, korban menghembuskan nafas terakhir sewaktu masih didalam perjalan. “Infonya korban meninggal waktu masih didalam perjalanan daerah Muara Emat sekira pukul 16:30 WIB,” terangnya.
Kabid Pelayanan RSUD MHA Thalib Kerinci, Nafrizal Jaya dikonfirmasi membenarkan adanya warga yang tertembak di Muak meninggal dunia dalam perjalanan ke Jambi. “Iya, beliau meninggal dunia dalam perjalanan menuju Jambi dan saat ini sudah dibawa kerumah duka di desa Semerap,” sebutnya.
Kasat Reskrim Iptu Edi Mardi ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp menuturkan pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait hal ini.
“Berdasarkan informasi yang kita dapatkan memang ada satu warga Semerap yang meninggal dunia, dan untuk sementara masih kita selidiki,” singkatnya. (Hendra/Gandi)