TANJAB TIMUR, AP – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) sudah menyalurkan 3.093 Kartu Tani dari 10.622 kartu yang dicetak oleh Kementerian.
Kartu tani merupakan kartu yang difasilitasi untuk menyalurkan pupuk kepada petani namun petani yang menerimanya terlebih dahulu harus melalui proses Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK) yang dibuat oleh kelompok tani (Poktan) yang mewadahi para petani itu.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjab Timur Sunarno melalui Kasi Pupuk dan Alsintan, Siswanto mengatakan, sebenarnya pada tahun 2020 RDKK Tanjab Timur terdapat sebanyak 14.977 petani. Namun yang tercetak kartunya oleh Kementerian hanya 10.622 petani.
Dari 10.622 kartu tani itu, hingga 16 Oktober 2020 sudah tersalurkan sebanyak 3.093 Kartu Tani, dan masih tersisa 7.529 kartu.
“Fungsi dari Kartu Tani sendiri berkaitan dengan penyaluran pupuk subsidi. Jadi pada tahun 2021 kalau memang sudah difungsikan, dalam penebusan pupuk subsidi ini petani menggunakan Kartu Tani yang berdasarkan RDKK aplikasi,” ujarnya, Senin (2/11).
Siswanto menjelaskan, kuota yang terdapat pada kartu tani adalah kuota pupuk sesuai dengan RDKK yang disusun oleh masing-masing petani dalam kelompok tani.
“Penebusannya nanti sesuai dengan musim tanam yang telah berjalan. Pada dasarnya nanti, petani yang tidak terdaftar kelompok tani, yang tidak menyusun RDKK dan tidak mendapatkan kartu tani, tidak bisa mendapatkan pupuk subsidi,” jelasnya.
Siswanto mengakui jika saat ini program Kartu Tani di Tanjab Timur belum berjalan optimal. Dia juga mengimbau agar petani yang tidak bergabung dalam kelompok tani untuk segera bergabung, karena kebijakan dari Dinas Pertanian, petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani tidak bisa mendapatkan kuota pupuk bersubsidi.
“Yang masuk RDKK ini harus menjadi anggota kelompok yang sinergi dengan Sistem Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian (Siluhtan). Untuk buat kartu tani ini tidak bisa mandiri, harus terdaftar kelompok tani, dan sudah terdaftar dalam Siluhtan itu,” tukasnya. (Hipni)