Jamb, AP – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Jambi Hj. Rahima Fachrori menekankan pentingnya peranan TP PKK untuk menjadi pelopor dan pelapor untuk membantu pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Roadshow Gebrak Masker di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Rabu (16/9) di Ruang Pola Kantor Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). Hadir pada kesempatan tersebut Ketua TP PKK Kabupaten Tanjabbar Cici Halimah Safrial, Ketua Persit 042/Gapu Dewi Zulkifli, Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Jambi Hj.IIn Kurniasih, perwakilan Bhayangkari, dan para Ketua TP PKK Kecamatan, Kelurahan dan Desa se Kabupaten Tanjabbar.
Rahima mengharapkan agar TP PKK mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak lama kita suarakan serta menjadi salah satu program prioritas PKK. Untuk itu, saya berharap agar TP PKK harus terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, terutama pada masa pandemi Covid-19 saat ini,” ujar Rahima.
Rahima mengatakan TP PKK Provinsi Jambi telah melakukan pembagian masker sejak bulan April yang lalu. “Kita berharap melalui program Gebrak Masker ini secara bersama-sama dengan TP PKK Kabupaten/ Kota, kita dapat membantu dan meminimalisir beban masyarakat yang terdampak Covid-19 serta mencegah penularan Covid-19 yang sangat mengkhawatirkan semua pihak. Melalui program PKK Gebrak Masker ini kita perkuat peran PKK untuk membantu masyarakat secara meluas hingga ke tingkat dasa wisma. PKK Harus hadir menjadi pelopor dan pelapor dalam mencegah penularan wabah Covid-19 yang sangat berbahaya dan mempengaruhi sendi-sendi kehidupan kita,” ujarnya.
Rahima mengungkapkan, Gebrak Masker merupakan program yang diinstruksikan Presiden Republik Indonesia yang menyampaikan pesan dan harapan kepada PKK melalui Ketua umum agar dapat berperan serta secara meluas hingga ke tingkat dasawisma untuk ikut berupaya mengatasi dampak dan penularan covid 19. “Untuk mencegah penularan penyakit termasuk penyakit covid 19, kita harus patuh menjalankan ajaran agama yang menempatkan kebersihan sebagian dari iman. Untuk itu, mari kita konsisten dan membiasakan/membudayakan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengali,r dan menjaga jarak,” terang Rahima.
Ketua TP PKK Kabupaten Tanjabbar Cici Halimah Safrial dalam sambutannya menympaikan, upaya untuk mengedukasi masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan juga penggunaan masker terus dilakukan demi keselamatan masyarakat.
“Keselamatan masyarakat merupakan asas tertinggi dalam penyelenggaraan negara, hal ini semakin penting dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Oleh karena itu, upaya dan kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan rakyat harus mendapatkan dukungan dari semua pihak. Kebiasaan dan perilaku hidup baru untuk beradaptasi dengan Covid-19 serta memulihkan perekonomian nasional menjadi harapan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan dilakukannya program Gebrak Masker ini bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat betapa pentingnya memakai masker dan mengikuti anjuran pemerintah untuk mengikuti protokol kesehatan sehingga bisa menekan penyebaran Covid-19,” kata Cici.
Cici Halimah menyatakan, jauh sebelum Gebrak Masker digaungkan, TP PKK Kabupaten Tanjabbar telah memberikan masker kepada masyarakat, baik di kota, di kecamatan maupun yang ada di desa dan kelurahan, dengan jumlah 10.302 masker.
“Kita terus mengedukasi masyarakat, salah satunya adalah dengan disiplin menggunakan masker. Diharapkan dengan upaya dan kerja keras kita semua, Gebrak Masker ini dapat berkelanjutan. Dan kegiatan yang dilaksanakan oleh PKK diharapkan bisa memutus penyebaran Covid-19 dan tentunya bukan sebatas ibu-ibu yang ada di sini, tetapi juga disebarkan ke masyarakat luas,” jelas Cici.
Selanjutnya, Ketua TP PKK Provinsi Jambi menyerahkan bantuan sembako dan masker kepada masyarakat di Kuala Tungkal dan mengunjungi sentra industri pengolahan Kopi Liberika Tungkal di jalan Lintas Tungkal Jambi Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, serta meninjau pelatihan peningkatan industri berbasis teknologi atau diversifikasi produk kopi. (*)