Jambi, AP – Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jambi menyatakan ada 29 orang tambahan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini sehingga total 647 orang. Penambahan ini memecarkan rekor sebelumnya 25 orang.
“Pemerintah pusat hari ini mengumumkan 29 orang tambahan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 untuk Jambi,” kata Johansyah, Jubir Gugus Tugas, Selasa (6/10).
Sebanyak 29 orang tambahan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 itu, 23 orang asal Kabupaten Muarojambi, tiga orang asal Kota Jambi dan tiga orang asal Kabupaten Bungo.
Sebanyak 29 orang tambahan pasien terkonfirmasi positif ini 19 orang memiliki riwayat kontak erat/terpapar dari pasien yang terlebih dahulu dinyatakan positif dan lima orang hasil screening RDT reaktif.
Selain tambahan pasien positif, juga ada penambahan tujuh orang pasien sembuh. Yakni pasien 177, 315, 340 dan 345 asal Kota Jambi. Kemudian pasien 185, 186 dan 187 asal Kota Sungaipenuh.
Dengan tambahan lima pasien sembuh itu, total pasien sembuh dari COVID-19 di Jambi sebanyak 293 orang. Sementara pasien meninggal masih tercacat sebanyak 14 orang.
Johansyah terus mengimbau masyarakat tetap jaga kesehatan selalu cuci tangan dan wajib menggunakan masker jika harus ke luar rumah.
Pejabat sementara Gubernur Jambi Restuardy Daud berupaya menambah satu unit mesin tes usap COVID-19 di RSUD Raden Mattaher Jambi dan satu unit di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jambi masing-masing berkapasitas 90 tes per hari.
“Jika penambahan mesin tes usap bisa diwujudkan maka kapasitas tes usap per hari di Jambi akan meningkat signifikan,” kata Restuardy Daud.
Ia mengatakan saat ini pemeriksaan spesimen tes usap dilakukan di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jambi dengan kapasitas 80 uji spesimen per hari dengan biaya gratis. Juga di RSUD Raden Mattaher berkapasitas 70 tes usap per hari, namun tantangannya masyarakat masih harus membayar untuk tes usap di RSUD Raden Mattaher.
Restuardy yang akrab disapa Ardy Daud berharap tes usap di RSUD Raden Mattaher bisa digratiskan, sehingga total kapasitas tes usap bisa 150 per hari. Namun demikian, rencana penambahan dan pengoperasian mesin tes usap juga harus dibarengi dengan penambahan personel yang mumpuni dalam yang melakukan tes usap mulai dari mengambil spesimen dan melakukan pengujian.
Sebab itu ia memerintahkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi untuk memikirkan kecukupan personel untuk melakukan uji usap, serta mengelola barang persediaan yang berkaitan dengan penanganan COVID-19, dengan sebaik-baiknya, agar stok mencukupi dan tepat dalam menentukan kapan harus diorder
Kepala BPOM Provinsi Jambi, Antoni Asdi menyampaikan beberapa hal kepada PJs Gubernur Jambi terkait penanganan COVID-19 untuk bersama-sama dicarikan jalan keluarnya. Pertama yakni ketersediaan alat untuk tes usap agar tetap dijaga. Kedua, personel untuk melakukan uji usap sebaiknya ditambah dan BPOM siap untuk melakukan pelatihan, sebab saat ini yang menguji hanya sembilan orang dan dibutuhkan enam orang lagi.
Ketiga terkait penyampaian data hasil uji usap, agar bisa lebih cepat lagi disampaikan kepada publik, terutama data hasil uji usap yang negatif. Menanggapi apa yang disampaikan oleh Kepala BPOM Provinsi Jambi, Restuardy mengatakan bahwa dirinya sangat berharap kapasitas pengujian uji usap bisa terus ditingkatkan.
Selain itu, Restuardy minta Kepala BPOM dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi untuk berkoordinasi lebih baik lagi, sehingga data (nama-nama) hasil uji swab, terutama yang negatif, bisa disampaikan lebih cepat kepada masyarakat. (Red)