KETUA MPR RI Bambang Soesatyo mendorong dilakukannya evaluasi terhadap penanganan COVID-19 menyusul laporan Satgas Penanganan COVID-19 atas terjadinya peningkatan jumlah kasus secara nasional.
“Saya mendorong pemerintah mengevaluasi hal tersebut, dikarenakan seharusnya penambahan kasus positif dapat terus diupayakan menurun setiap minggunya,” jelas Bamsoet, Rabu (11/11).
Bamsoet juga mendorong pemerintah daerah dan tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memfokuskan dan meningkatkan penanganan COVID-19 di setiap daerah.
“Khususnya lima daerah yang mengalami kenaikan kasus COVID-19, yakni Jawa Tengah naik 919 kasus, Jawa Barat naik 833 kasus, DKI Jakarta naik 410 kasus, Kalimantan Timur naik 207 kasus, dan Kalimantan Barat naik 199 kasus,” jelasnya.
Sementara itu untuk menekan angka kasus terpapar dan kematian, Bamsoet mendorong pemerintah meningkatkan testing, tracing, dan treatment.
Dia juga mendorong pemerintah untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan dari rumah sakit rujukan, sehingga rumah sakit rujukan berkomitmen untuk memberikan treatment atau penanganan pasien COVID-19 secara maksimal dan baik, khususnya pada pasien dengan gejala sedang dan berat, serta pasien dengan komorbid.
Bambang Soesatyo juga mencermati bertambahnya kasus warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar COVID-19 di luar negeri.
Menurut data Kementerian Luar Negeri, ada tambahan sembilan warga negara Indonesia (WNI) di lima negara yang terpapar COVID-19, sehingga total keseluruhan kasus WNI terpapar COVID-19 menjadi 1.804 per 10 November 2020.
“Saya mendorong pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri melalui KBRI/KJRI dapat meningkatkan koordinasi dengan otoritas pemerintah setempat,” ujar Bamsoet.
Dia mengatakan koordinasi diperlukan guna memastikan WNI yang terpapar COVID-19 di luar negeri mendapatkan layanan kesehatan dan obat-obatan dari negara setempat.
Selain itu juga untuk mendapatkan data riil jumlah WNI yang terpapar sekaligus memastikan bahwa mereka mendapatkan layanan kesehatan yang baik sesuai standar WHO.
Bamsoet juga mendorong pemerintah terus memperbarui informasi detail terkait WNI yang terpapar di sejumlah negara, sekaligus mendata setiap WNI terdampak pandemi di negara setempat yang memerlukan bantuan agar pemerintah Indonesia dapat segera menyiapkan keperluan/kebutuhan logistik WNI dan memenuhi kebutuhan bantuan tersebut secara tepat.
Menurut Bamsoet, selama masa pandemi ini perwakilan RI di luar negeri juga harus terus mendampingi WNI serta melakukan penyebaran informasi dan sosialisasi mengenai tata cara menghadapi wabah COVID-19.
Tujuannya untuk mendorong pembentukan perilaku baru WNI dalam menjaga kebersihan diri serta memberikan layanan konsultasi bagi WNI yang memiliki gejala COVID-19 sehingga dapat segera ditangani oleh tenaga kesehatan setempat.
Perlindungan dan pendampingan terhadap WNI di luar negeri, terutama WNI yang terpapar dan terdampak COVID-19 juga akan memberikan rasa aman.
Dia mendorong perwakilan RI di luar negeri terus mengingatkan kepada seluruh WNI yang tinggal di negara-negara dengan kondisi penyebaran COVID-19 yang masih tinggi, untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan patuh terhadap setiap kebijakan yang berlaku di masing-masing negara. (Red)