PARTAI Ummat atau Masyumi akan naik jika Habib Rizieq Shihab (HRS) menjadi ketua umum partai tersebut. Demikian hasil survei dari Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research.
Direktur Eksekutif indEX Research, Vivin Sri Wahyuni, di Jakarta, Selasa (17/11), menyampaikan, elektabilitas Partai Ummat akan naik menjadi 3,0% jika HRS memimpin partai ini. Sedangkan jika menjadi ketua umum Partai Masyumi, elektabilitas partai tersebut mencapai 3,5%.
Berdasarkan survei, lanjut Vivin, kenaikan elektabilitas kedua partai anyar jika HRS menjadi ketum salah satunya, berpeluang menggerus elektabilitas partai-partai berbasis massa Islam, di antaranya Partai Amanat Nasional (PAN).
Menurutnya, PAN berpeluang mengalami gerusan paling dalam jika HRS menjadi ketum salah satu dari partai tersebut. Jika HRS menjadi ketum Partai Ummat, elektabilitas PAN bisa berkurang dari 1,7% sehingga hanya tersisa 0,7%. Adapun jika HRS menjadi ketum Partai Masyumi, elektabilitas partai berlambang matahari terbit itu menjadi 0,9%.
Bukan hanya partai berbasis massa Islam, namun partai dari sektor nasionalis pun akan tergerus jika HRS menjadi ketum salah satu dari kedua partai tersebut, yakni PKS dari 5,5% berkurang menjadi 5,1%, PPP 2,0% menjadi 1,8%, Demokrat 3,2% ke angka 2,9%, Gerindra 13,4% menjadi 13,2%, dan Golkar 8,0% ke angka 7,8%.
Sementara itu, partai-partai nasionalis justru mengalami kenaikan jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat. PDIP naik dari 31,5% menjadi 32,3%, lalu NasDem 3,7% ke 4,1%, PSI 4,8% jadi 4,9%, dan PKB 5,1% ke 5,4%.
Jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi, partai-partai yang mengalami penurunan elektabilitas adalah PKS 5,5% menjadi 4,9%, PPP 2,0% menjadi 1,5%, Demokrat 3,2% ke angka 3,0%, Gerindra 13,4% menjadi 13,3%, dan Golkar 8,0% menjadi 7,9%.
Partai-partai nasionalis juga cenderung mengalami kenaikan jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi. PDIP naik dari 31,5% menjadi 32,0%, lalu NasDem 3,7% menjadi 3,8%, dan PKB 5,1% ke angka 5,6%.
“Polarisasi antara pemilih Islam dan nasionalis makin menguat dengan adanya faktor Rizieq Shihab ke dalam peta elektoral,” kata Vivin dalam keterangan pers.
Selain itu, HRS juga berpeluang mendapatkan suara dari pemilih yang semula belum menentukan pilihannya. Jika dia menjadi ketum Partai Ummat, yang semula tidak tahu atau tidak menjawab, turun dari 19,1% menjadi 17,9%. Sedangkan jika menjadi ketua umum Partai Masyumi, turun menjadi 18,5%.
Partai-partai papan bawah juga terancam oleh faktor HRS. Jika dia menjadi ketua umum Partai Ummat, Hanura turun dari 0,5% ke angka 0,3%, Perindo dari 0,6% menjadi 0,3%, Berkarya 0,4% menjadi 0,1%, Gelora 0,2% menjadi 0%, dan Masyumi dari 0,1% ke angka 0%.
Jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi, Hanura turun dari 0,5% menjadi 0,3%, Perindo 0,6% ke 0,2%, Berkarya dari 0,4% menjadi 0%, PBB dari 0,1% menjadi 0%, Gelora dari 0,2% jadi 0%, dan Ummat dari 0,1% ke angka 0%.
Menurut Vivin, Index Research melakukan survei pada 8-12 November 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Adapun margin of error-nya ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%.
Sumber: Gatra.com