BAYI gajah sumatera yang lahir dengan sehat di Taman Nasional Tesso Nilo, Provinsi Riau, hingga kini masih menunggu untuk diberi nama.
Pelaksana Tugas Kepala Balai TNTN, Andri Hansen Siregar mengatakan anak gajah tersebut rencananya akan diberi nama oleh Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno.
“Sabar dong, memang belum diberi nama. Bayi manusia saja butuh waktu untuk diberi nama. Saya masih menunggu Pak Dirjen KSDAE yang memberi nama, laporan sudah saya sampaikan,” kata Andri Hansen, Selasa (15/12).
Bayi gajah sumatera lahir pada Jumat (11/12) dari induk gajah bernama Lisa di camp Elephants Flying Squad Balai TNTN Desa Lubuk Kembang Bungo Kabupaten Pelalawan, Riau.
“Anak gajah yang baru lahir berjenis kelamin jantan, lahir pada Hari Jumat 11 Desember 2020, sekira 05.00 WIB. Ini merupakan anak keempat dari Gajah Lisa,” katanya.
Ia menjelaskan, induk jantan dari bayi gajah tersebut adalah gajah sumatera liar yang kerap datang ke camp elepants flying squad TNTN.
Hasil pengukuran morfometri terhadap bayi gajah tersebut menunjukan bahwa satwa tersebut memiliki tinggi badan 95 cm, panjang 1,10 cm, lingkar badan 1,20 cm, dan berat badan 114 kilogram.
“Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas medis satwa Balai Besar KSDA Riau, diketahui, bahwa kondisi Induk dan anak gajah tersebut dalam keadaan sehat dan normal,” ujarnya.
Dengan bertambahnya anggota keluarga gajah yang baru, lanjutnya, maka saat ini jumlah total gajah jinak di kamp TNTN menjadi sembilan ekor.
“Kami berharap dukungan semua pihak dalam rangka pelestarian satwa liar yang dilindungi menjadi satwa endemik Provinsi Riau,” kata Anri Hansen. (Red)