JAMBI – Seleksi Calon Komisioner KPID Provinsi Jambi diduga ada kecurangan, bahkan tidak adanya keterwakilan pihak perempuan seperti pada periode sebelumnya.
Tahapan seleksi ini berlangsung sejak Oktober lalu. Dalam seleksi tersebut 53 orang dengan metode Computer Assested Test (CAT), kemudian lolos CAT 31 orang dan gugur 22 orang.
Sisa 31 orang mengikuti tes psikologi pada 02 November 2020 hingga akhirnya menjadi 21 orang yang layak dan patut mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) di DPRD Provinsi Jambi.
Ironisnya, Fitri Durotul Kolbiah menjadi salah satu peserta yang masuk dalam nomor urut atau ranking 11 dinyatakan tidak duduk sebagai Komisioner.
“Saya merasa sangat keberatan dengan perolehan hasil akhir,” katanya, Selasa kemarin (29/12).
Menurut Fitri, ada kejanggalan dalam seleksi tersebut karena dalam proses seleksi tidak ada keterbukaan publik dan terkesan tertutup.
“Yang seharusnya bisa diakses oleh siapapun tapi nyatanya dilakukan secara tertutup tanpa melibatkan unsur publik,” katanya.
Untuk seleksi tersebut hanya dibutuhkan tujuh orang Komisioner. Seharusnya yang dinyatakan lolos tujuh orang tersebut yang mendapat nilai tertinggi.
“Ada yang mendapat nomor urut 13 dan sekarang terpilih menjadi nomor satu, yang kedua nomor urut 16 dan lolos mendapat nomor urut empat,” tambahnya.
Kemudian, Fitri mengatakan, bahwa dunia penyiaran merupakan konsumsi publik yang seharusnya pro HAM melindungi hak anak dan remaja serta melindungi hak perempuan.
“Seharusnya ada perwakilan perempuan, dari tujuh orang terpilih tidak ada satu pun perwakilan perempuan,” katanya.
Dilansir infojambi.com, Komisi I DPRD Provinsi Jambi yang diketuai Kemas Alfarabi telah menetapkan tujuh komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Provinsi Jambi.
Selain itu ditetapkan pula tujuh orang cadangan. Total ada 14 orang yang diloloskan dewan, setelah melakukan uji kepatutan dan kelayakan, Jum’at, 18 Desember 2020.
Uji kepatutan dan kelayakan itu berjalan tertib, aman dan lancar. Sebelumnya tim seleksi mengajukan 21 nama.
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Akmaluddin mengakui rekapitulasi hasil seleksi dengan urutan peringkatnya sudah keluar.
“Tinggal menunggu SK gubernur, setelah itu dilantik,” kata Akmaluddin.
Akmaluddin menjelaskan, peringkat satu sampai tujuh lolos menjadi komisioner. Peringkat 8 hingga 14 menjadi cadangan, dan akan dilantik jika ada Pergantian Antar Waktu (PAW).
“Sudah final. Tujuh lolos menjadi komisioner. Itu berdasarkan nilai dan ranking,” ujar Akmaluddin.
Tujuh komisioner tersebut adalah Kemas Alfajri dengan nilai (894,1), Asriadi (814,2), Joni (805,6), Dani Andi Wahyu Aditya (804,7), Riyadi (803,8), Nurihksan (803,6) dan Ahmad Nazmin (803,6).
Dari perolehan nilai itu, Kemas Alfajri memperoleh nilai tertinggi. Posisi ini membuatnya berpeluang besar menjadi Ketua KPI Provinsi Jambi. (Red)