Jambi, AP – Penyaluran gas rumah tangga (city gas) di sejumlah wilayah di Kota Jambi hingga saat ini belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya.
“Dari target tahap pertama pemasangan 4.000 rumah tangga, saat baru sekitar 3.000 sambungan yang terealisasi,” kata Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Jambi Jahharudin di Jambi, Selasa.
Menurut dia, dalam pemasangan jaringan gas rumah tangga tersebut terdapat berbagai kendala. Antaralain ada pipa penyaluran yang belum teraliri gas bumi dan mengalami kebocoran.
Namun pipa jaringan yang sebelumnya dilaporkan bocor itu telah diperbaiki oleh pihak PT Pertamina Pertagas Niaga selaku pengembang proyek city gas tersebut.
“Informasinya pipa yang bocor itu sudah diperbaiki, dan nanti dicarikan waktu untuk penyalurannya lagi ke rumah tangga,” katanya.
Dia juga mengatakan pada pemasangan tahap kedua ditargetkan sebanyak 2.500 sambungan rumah tangga di sejumlah wilayah kecamatan di Kota Jambi, tapi saat ini masih dalam proses pelelangan di Jakarta.
“Gas rumah tangga itu kan project pemerintah pusat, sehingga target yang menetapkan itu juga pemerintah pusat, kita sifatnya sosialisasi ke masyarakatnya saja,” Jahharudin.
Dalam penyaluran gas rumah tangga itu lanjutnya, terdapat dua kategori dan jenis yaitu R1 untuk kelas biasa rumah tangga dan R2 untuk kelas bisnis seperti rumah makan.
Adapun untuk tarif atau harga pada dua kategori tersebut berbeda, diantaranya untuk R1 tarifnya sekitar Rp 4.500/meter. Sedangkan untuk R2 tarifnya Rp 7.500/meter.
Ditanya adakah keluhan masyarakat soal ‘city gas’ itu, Jahharudin mengatakan keluhan yang banyak disampaikan masyarakat adalah tekanan gas yang mengalir itu lemah. Hanya sebesar 0,03 Bar.
“Kita juga sampaikan ke masyarakat, bahwa pemerintah tidak mungkin membuat sesuatu program yang dapat membahayakan masyarakat, selama mematuhi prosedur penggunaannya dan tidak melalaikannya, penggunaan ‘city gas’ tetap aman,” katanya menambahkan. ant