TNI, Polri, BPBD dan Warga Lakukan Evakuasi di TKP
Bangko, AP .- Sebanyak 11 orang Penambang Emas Tanpa Izin (PETI), sekitar pukul 14.00 WIB, tewas seketika, peristiwa terjadi dalam hitungan detik ini terjadi , Senin (24/10) di Tempat Kejadian Pekara (TKP) PETI, di desa Simpang Parit, Rantau Macang, Renah Pembarap, Kabupaten Merangin.
Mereka yang tewas akibat musibah PETI itu, yakni Tami (45) Yong Tub (30), Siam (30), Amzah (55),Jurnal (21), Lukman (34), Guntur (34), Sito (34). Alamat belum diketahui, sedangkan Zulfikar (25), Arman (54), dan Erwin (44), seluruhnya tercatat sebagai warga Perentak Sungai Manau, kabupaten Merangin.
Kapolsek Sungai Manau IPTU Nursan membenarkan adanya 11 Penambang (awak red.) PETI yang tewas. “Mereka awak PETI, dengan cara masuk ke dalam lubang jarum, diperkirakan mereka tenggelam,”Tegas IPTU Nursan, tadi malam.
Bupati Merangin Al Haris menyebutkan, untuk mencapai ke lokasi petugas harus menggunakan perahu. Lokasi yang sangat jauh. Upaya yang dilakukan pertama kali adalah dengan melakukan evakuasi di TKP.
Sekarang aparat TNI, Polri dan BPBD sedang fokus melakukan evakuasi korban, mudah-mudahan korban segera ditemukan. “Petugas sudah melarang untuk tidak melakukan aktivitas tersebut dan ini masalah perut ternyata diam-diam mereka masih melakukannya. Kita sudah himbau untuk tidak mengali karena beresiko sangat tinggi,” kata Alharis, Selasa (25/10).
Sementara itu, Komandan Korem 042 Garuda Putih Kolonel Inf Refrizal melalui Kepala Penerangan (Kapenrem), Mayor Inf Imam Syafei, menyebutkan, pihaknya merasa prihatin dan turut berduka atas kejadian yang menimpa korban tewas disaat sedang bekerja didalam lobang Peti tersebut. Saat ini pihaknya melalui Kodim 042 Sarko masih berada di lapangan berupa semaksimalnya untuk melakukan evakuasi korban tertimbun longsor aktivas PETI.
“Untuk menuju dan masuk ke lokasi kejadian memang melalui medan yang sulit, Kita dilapangan sedang berupaya semaksimalnya,” Kata Imam. Hal senada juga dikatakan, Kapolda Jambi, Brigadir Jenderal Pol Yazid Fanani mengatakan, Saat ini anggota kepolisian dibantu pihak terkait sedang bekerja melakukan evakuasi terhadap korban yang tewas dilokasi Peti tersebut
Seluruh peralatan untuk melakukan evakuasi sudah dilokasi kejadian dan anggota kepolisian dipimpin Kapolres Merangin, AKBP Mungaran dengan unsur Forkompinda setempat sedang bekerja disana. “Untuk saat ini, pihak kepolisian belum bisa memastikan berapa jumlah korban baik yang luka ataupun yang tewas dalam kejadian itu,” kata dia.
Tim sedang bekerja melakukan evakuasi terhadap pada korban dan nanti akan diumumkan nama para korban secara rinci. Yazid menegaskan bahwa aksi Peti adalah terlarang dan akan diambil tindakan tegas kepada para pelaku dan pemodal kegiatan itu. “Saya minta dukungan dari seluruh masyarakat untuk bersama memberantas Peti di seluruh Kabupaten di Provinsi Jambi.” kata Yazid Fanani. nzr/bdh