BATANGHARI – Penjualan karet tahun 2020 di Pasar Lelang Karet Desa Penerokan, Kabupaten Batanghari meningkat 16,46 ton jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2019.
“Tahun 2019 secara keseluruhan penjualan getah karet di Pasar lelang sebanyak 386,06 ton dan tahun 2020 sebanyak 402,52 ton,” kata Ketua Pasar Lelang Karet Desa Penerokan, Bilal, Rabu (20/1).
Tidak hanya dalam jumlah tonase, dari jumlah nilai transaksi getah karet juga alami peningkatan. Pada tahun 2019 nilai transaksi penjualan getah karet di Pasar Lelang Karet tersebut sebesar Rp3,3 miliar, meningkat di tahun 2020 dengan nilai transaksi Rp3,17 miliar.
Meningkatnya nilai transaksi tersebut tidak hanya di pengaruhi oleh meningkatnya tonase penjualan getah karet, namun urut di pengaruhi oleh harga jual getah karet yang tergolong meningkat di tahun 2020.
Pada tahun 2019, harga jual getah karet tertinggi Rp10.500 yang terjadi pada bulan September. Harga jual tertinggi tersebut hanya terjadi dalam lima kali transaksi lelang.
Sementara pada tahun 2020 harga getah karet tertinggi Rp11.800 yang terjadi pada bulan Oktober dan November. Dimana harga sejak bulan September harga jual getah karet tersebut sudah menyentuh harga Rp10.000 per kilogram dan terus meningkat hingga Rp11.000 hingga akhir Desember 2020.
Peserta atau petani yang melakukan transaksi jual beli getah karet di Pasar Lelang Karet tersebut berkisar 75 orang peserta hingga 133 orang peserta yang dilaksanakan dalam dua minggu sekali.
Meski dalam masa pandemi COVID-19 penjualan getah karet di daerah itu tidak terdampak. Pasalnya pandemi COVID-19 sama sekali tidak mempengaruhi aktifitas masyarakat saat menyadap karet.
Namun secara kualitas, kualitas getah karet yang disadap oleh petani alami penurunan. Hal itu karena sebagian petani sudah ada yang menggunakan perangsung kimia agar getah yang dihasilkan banyak.
Penggunaan perangsang berbahan kimia tersebut di karena usia pohon karet masyarakat sudah tua, sehingga produksi getah nya sudah menurun.
“Penggunaan perangsang berbahan kimia tersebut mempengaruhi kadar kering karet (K3) yang berdampak pada harga jual,” kata Bilal.
Kadar K3 getah karet tersebut sangat mempengaruhi harga jual, seperti yang terjadi di Pasar Lelang Karet di daerah itu, kadar K3 getah karet yang kualitas-nya baik dihargai Rp10.800 per kilogram, sementara getah karet yang kadar K3 kualitas-nya tidak baik hanya di hargai Rp9.100 per kilogram.
Diharapkan ada campur tangan dari pemerintah untuk melakukan peremajaan perkebunan karet di daerah itu. Saat ini masyarakat banyak yang merubah perkebunan getah karet menjadi perkebunan kelapa sawit jika tidak di fasilitasi oleh pemerintah, karena untuk mendapatkan bibit getah karet yang kualitas-nya baik cukup sulit. (Red)