PT Pelabuhan Indonesia II bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membangun pabrik pengolahan kopi demi memunculkan merek dagang dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Rudi Arpian mengatakan, langkah ini diambil lantaran selama ini merek dagang kopi asal Sumatera Selatan terbilang kurang muncul karena pintu perdagangan sebagian besar melalui Lampung.
“Padahal potensi Sumsel luar biasa, tapi yang dapat nama Lampung,” kata Rudi, Sabtu (23/1).
Hal ini juga menjadi kerugian bagi Sumsel karena PAD justru berpindah ke provinsi tetangga. Ini merujuk juga dari capaian ekspor kopi yang mana hanya dilakukan pengiriman sebanyak dua kali melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang atau sebanyak 108.000 Kg, sementara sebagian besar melalui Pelabuhan Panjang, Lampung.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengambil langkah strategis yakni membangun industri kopi (hilirisasi) sehingga dapat memunculkan brand kopi Sumsel.
Harapan ini sangat mungkin dicapai karena memiliki luas perkebunan 250.198 Hektare (Ha) dengan produksi 191.081 ton biji kering. Adapun masyarakat yang terlibat mencapai 191.081 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 12 Kabupaten Kota dan ada 7 Kabupaten yang potensial produksi kopinya yaitu Muara Enim, Empat Lawang, Pagaralam, Lahat, Musi Rawas, OKU dan OKU Selatan.
Sementara kabupaten/kota yang sudah mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis untuk kopi robusta, yakni Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Empat Lawang dan Kota Pagaralam
Sumsel juga memiliki kopi organik yang mendapat Sertifikat Organik dari BIOcert, yaitu Kelompok Tani Bhineka Tunggal Ika asal Desa Sumber Karya, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat. Kemudian, Kelompok Tani Harapan Jaya asal Desa Pekuwolan, Kecamatan Buay Rawan serta Kelompok Tani Sinar Mulya asal Desa Bedeng Tiga, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
General Manager (GM) PT Pelindo II Palembang, Silo Santoso mengatakan perusahaannya telah menyiapkan lahan seluas 135 Ha untuk membangun pabrik pengolahan kopi tersebut.
Lahan tersebut berada di kawasan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni, Palembang yang akan terhubung langsung dengan Pelabuhan Boom Baru Palembang. (Red)