JAMBI-Pemerintah Jambi mencatat penambahan kasus Covid-19, Rabu (14/7), sebanyak 400.
Lonjakan kasus Covid-19 semakin membuat was-was setelah rekor terbanyak ditemukan pada Selasa kemarin sebanyak 352 kasus Covid-19.
“Kasus Corona kini mencapai 15.006 orang,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah, Kamis (15/7).
Kemudian pasien yang dinyatakan telah sembuh 43 orang. Yaitu, Kota Jambi 30 orang, Batanghari 11 orang dan Kerinci dua orang, total sembuh mencapai 12.341.
“Pasien yang masih dirawat atau menjalani isolasi sebanyak 2.359 orang,” ujar Johansyah.
Jambi juga mencatat satu kasus kematian akibat Covid-19 asal Tebo. Dengan adanya penambahan itu, total kematian keseluruhannya mencapai 306 orang. Kota Jambi menjadi satu-satunya daerah yang masuk zona merah.
Lonjakan tersebut genap seminggu kepemimpinan Al Haris dan Abdullah Sani sebagai Gubernur Jambi-Wakil Gubernur Jambi. Haris dan Abdullah Sani dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Rabu 7 Juli 2021.
Menyikapi itu, Al Haris langsung menggelar rapat bersama forkopimda dan pihak terkait Satgas Covid-19, di kantor BPBD Provinsi Jambi.
Guna Percepatan Penanganan serta menyamakan persepsi dan evaluasi penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi.
Menurutnya perlu mengambil langkah-langkah konkrit segera mengatasi meningkatnya pasien terkonfirmasi positif itu.
“Perlu melihat sistem kita ada beberapa item termasuk dengan penambahan bidang vaksinasi dulunya pencegahan saja, maka hari ini ditambah bidang vaksinasi juga. Kita ingin level pimpinan dengan operasional di bawah satu kesatuan atau strukturnya nyambung. Sehingga kebijakan cepat terlaksana di lapangan,” ujarnya.
Hasil rapat selain mengubah SK dengan penambahan bidang vaksinasi, kata Haris, laboratorium harus dibuka setiap hari dengan penambahan jumlah petugas.
Lalu mendorong Pemerintah Kota Jambi mengajukan hal yang mempercepat penanganan, membeli mobil PCR, dan evaluasi kinerja perminggu rapat satgas setiap senin.
“Kita rapat Satgas sehingga bisa menghimpun semua laporan dan mengevaluasi untuk mengambil langkah-langkah berikutnya disamping setiap hari melalui WA dan sebagainya,” katanya.
Pemerintah Provinsi Jambi juga melakukan refocusing anggaran sebesar Rp500 miliar untuk pengendalian virus Covid 19.
Dana yang dipersiapkan termasuk kebutuhan bantuan langsung tunai untuk masyarakat dan tindakan yang sesuai prosedur penanganan covid-19.
“Kota Jambi penduduknya paling besar di Provinsi Jambi, wilayahnya sempit tentu jarak orang-orang dekat sekali, pasarnya besar itu semua mempengaruhi. Kita ingin trackingnya dilakukan dengan cepat untuk langkah bantuan dan menggulirkan dana supaya dipercepat. Diantaranya bantuan gerobak dan bantuan modal untuk berjualan keliling agar tidak terjadi kerumunan, minggu ini jika data masuk langsung diberikan bantuan tersebut,” katanya.