JAKARTA – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi mengakui ada laporan dari beberapa provinsi yang stok vaksin Covid-19 menipis.
Bahkan ada yang hampir kosong seperti di Jambi, Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Bengkulu.
“Betul ada beberapa provinsi yang mengatakan stok vaksin sudah sangat menipis hampir kosong,” kata Nadia dilansir dari Beritasatu.com, Sabtu (31/7/2021).
Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan Bio Farma saat ini terus melakukan proses pendistribusian vaksin Covid-19 ke seluruh provinsi di Indonesia.
Hingga 29 Juli 2021, total vaksin Covid-19 yang sudah terdistribusi secara akumulasi sebanyak 85 juta dosis terdiri dari Coronavac 3 juta dosis, Covid-19 Bio Farma 67,7 juta dosis, dan Astrazeneca 12,8 juta dosis.
“Kegiatan distribusi ini akan terus berjalan, di mana pada 30 Juli 2021 ini, direncanakan akan didistribusikan kembali ke 19 provinsi sebanyak 1.106.600 dosis vaksin, yang terdiri dari Astrazeneca 332.300 dosis dan Covid-19 Bio Farma sebanyak 774.300 dosis,” kata Bambang.
Bambang mengatakan untuk sisa stok di Bio Farma seperti Astrazeneca Covax maupun bilateral, dari 14,8 juta dosis yang diterima oleh Bio Farma, 12,8 juta diantaranya sudah terdistribusi. Sisa vaksin di Bio Farma ada sekitar 2 juta dosis.
Sedangkan untuk vaksin Moderna, dari 4,5 juta dosis yang diterima Bio Farma, sebanyak 1,5 juta dosis terdistribusi, dan sisanya sebanyak 3 juta dosisi akan siap didistribusikan.
“Secara akumulasi, sisa stok di Bio Farma sebanyak 5,1 juta ditambah dengan produk Covid-19 yang baru mendapatkan lot rilis per 29 Juli 2021, sebanyak 5,4 juta dosis. Dengan begitu, total stok yang ada di Bio Farma sebanyak 10,5 juta dosis yang siap dikirim dan selain itu juga masih ada bulk yang dalam tahap produksi di Bio Farma,” kata Bambang.
Bambang menyebutkan Indonesia terus akan mendapat tambahan suplai vaksin Covid-19 sekitar 45 juta dosis yang direncanakan akan datang pada bulan Agustus 2021, yang terdiri dari Sinovac, Astrazeneca, Moderna, dan Pfizer.