Kualatungkal, AP – Puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor PLN Rayon Kualatungkal. HMI menuntut PLN, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjabbar dan Pihak terkait untuk segera menyelesaikan krisis listrik di Bumi serengkuh Dayung serentak Ke tujuan.
Dalam orasinya, HMI melalu koordinator aksi Hamka juga mendesak PLN segera mengatasi pemadaman listrik yang sering terjadi yang membuat pelanggan atau konsumen merugi. Para pendemo juga mendesak PLN untuk tidak mementingkan perusahaan, tetapi harus transparan dan terbuka terhadap pelanggan atau konsumen.
“PLN seharusnya memberikan pelayanan yang optimal terhadap masyarakat, tapi kenyataanya nihil. Bukan rahasia lagi, jika Tanjabbar merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jambi yang memiliki sumber daya alam terbesar, kaya akan gas yang membuat perusahaan tumbuh sehat. Namun kita tahu itu tidak dibarengi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar. Jadi Perusahan PLN jangan hanya ambil keuntungan belaka,” paparnya dihadapan para petugas PLN kemarin.
Selain PLN, para pendemo juga menyinggung, Petrochina dan Bupati Tanjung Jabung Barat untuk proaktif menuntaskan krisis listrik yang selama ini terjadi. Sebab Tanjab Barat merupakan daerah penghasil gas terbesar di Propinsi jambi.
“Aksi yang kita lakukan ini menyuarakan aspirasi masyarakat Tanjabbarat. Kita sebagai pelanggan berhak mendapat layanan semestinya,” ujarnya.
Sementara Lukman Nurohim Sekertaris HMI Cabang Tanjabbar menambahkan, mengacu kepada ketentuan pasal 29 UU No 30 Tahun 2009 tentang ketenaga listrikan kosumen berhak untuk mendapatkan pelayanan yang baik, mendapatkan tenaga listrik secara terus menerus dengan mutu dan kendala yang baik.
Disamping itu, memperoleh tenaga listrik yang menjadi haknya dengan harga yang wajar dan mendapatkan pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik, serta bertanggung jawab dan memberikan kompensasi kepada kosumen terkait pemadaman listrik dan pihak PLN mewajibkan memberi ganti rugi jika terjadi pemadan listrik.
Menanggapi aspirasi HMI Tanjabbar, Kepala ranting, Arham Ginting mengatakan, pihaknya mengakui bahwa sumber daya alam di Tanjabbar luar biasa. Namun krisis listrik di Tanjabbar bukan dikarnakan hal tersebut, terjadinya pemadaman yang tidak menentu itu hanya ada gangguan.
“Bisa dibilang pemadaman listrik saat ini tidak ada, adapun mati tidak setiap hari hanya tertentu. Artinya secara perlahan telah nampak perubahan, tidak seperti sebelumnya,” kilahnya.
Namun pihaknya berjanji akan terus berupaya maksimal memberikan pelayanan yang optimal terhadap masyarakat,
“Saya katakan pemadaman listrik secara tidak menentu itu murni adanya gangguan alam, bukan karena disengaja atau ada permainan,” katanya. (her)