SUMBAR – Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy mengakui bahwa surat dengan kop Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bertandatangan Gubernur Sumbar adalah surat asli.
Hingga Sabtu (21/8), beberapa pihak sedang diperiksa oleh kepolisian.
Sebagaimana diketahui surat dengan tanda tangan Gubernur Sumbar, Mahyeldi digunakan oleh lima oknum non-pegawai untuk meminta uang ke sejumlah pihak.
Uang itu disebutkan untuk penerbitan buku profil sang gubernur.
Audy mengakui saat ini persoalan surat itu masih berproses di pihak kepolisian dan menanyakan sejumlah hal.
“Soal itu masih berproses ya, masih ada pihak-pihak terkait dalam proses pemanggilan, surat itu benar (asli),” katanya.
Meski demikian, terkait keaslian tanda tangan Gubernur Mahyeldi, Audy belum dapat memastikannya karena tidak detail mempelajari isi surat dan prosedurnya.
Audy meminta awak media menunggu penjelasan dari pihak kepolisian.
“Ini masih dalam proses, kita lihat bersama-sama, mungkin nanti ada rilis kepolisian, masih dalam penyelidikan apakah surat ini sudah sesuai aturan atau udah benar tapi disalahgunakan atau bagaimananya lihat nantilah, mungkin senin atau selasa sudah keluar” kata Audy.
Sebagaimana diketahui, surat dengan tanggal Mei 2021 bernomor 005/-/V/Bappeda-2021 digunakan lima orang untuk meminta uang perihal penerbitan buku profil dan potensi Provinsi Sumatra Barat.
Oknum tersebut menggunakan surat itu untuk minta uang kepada perusahaan dan kampus. Total uang yang masuk ke rekening pribadi mereka sebesar sekitar Rp170 juta.