“Safrial Fokus Menata Kota Tungkal”
Kualatungkal, AP – Begulirnya isu hangat di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) terutama daerah bagian Merlung Tungkalulu (Mertulu) akan dimekarkan menjadi Kabupaten ditanggapi dingin oleh Bupati Tanjabbar, Dr. Ir. H. Safrial, MS.
Menurut orang nomor satu di bumi serengkuh dayung serentak ke tujuan ini sudah mendengar aspiriasi masyarakat terkait wacana pemekaran Mertulu menjadi Kabupaten. Namun Safrial merasa tidak yakin wacana tersebut bisa terealisasi dalam waktu dekat ini.
Dia memprediksi prosesnya butuh waktu tiga atau empat tahun karena ada persyaratan dan prosedur yang harus diikuti. Kendati demikian, dia tidak bisa menghambat jika itu adalah kehendak rakyat.
Safrial enggan mengungkapkan kelayakan wilayah Mertulu menjadi Kabupaten baru. Sebab, yang menilainya adalah panitia khusus dari pusat atas usulan DPRD Tanjab Barat atau Kabupaten Induk.
Sebenarnya Safrial menambahkan, pemekaran ada keuntungan dimana ada dana-dana dari pusat yang bisa digarap untuk membangun daerah.
“Namun alangkah baiknya kita focus membenahi kota Kualatungkal terlebih dahulu,” ucap suami Hj. Cici Halimah ini, Kamis (27/10).
Safrial mengaku masih memiliki keinginan besar untuk menata kota Kualatungkal menjadi lebih menarik dan rapi. Sehingga mimpi untuk menjadikan Kota Kualatungkal sebagai kota tujuan wisata dapat terwujud. Ia tetap berpegang pada komitmen awal untuk membangun Wilayah Tanjabbar.
“Sehingga program pembangunan dan penggunaan APBD juga akan direncanakan sesuai kebutuhan yang adil dan merata,” paparnya.
Diketahui, bertempat di Balai Diklat Provinsi Jambi pada (22/10) dikabarkan telah dilakukan pertemuan para tokoh-tokoh terpandang dari wilayah Mertulu. Beberapa tokoh itu antarra lain, Mushadi Aziz, Katamso SE, ME mantan wabup Tanjabbar, Indra Armendaris, Erdianto Efendi, para anggota DPRD Tanjab Barat diantaranya Ombing Sukiman, Budi Azwar dan tokoh lainnya yang saat ini menjadi pejabat di berbagai daerah di Provinsi Jambi maupun Provinsi lain.
Dari hasil pertemuan tersebut, terbentuk panitia pemekaran Kabupaten untuk wilayah ulu yang diketua Siswanto dan Bailah sebagai Sekretaris.
Sementara itu, Bailah, yang juga Sekretaris Panitia Pemekaran Kabupaten mengatakan pembentukan kabupaten untuk wilayah ulu ini berdasarkan aspirasi masyarakat 6 kecamatan di wilayah ulu.
“Setelah mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh ulu yang tergabung dalam forum masyarakat Ulu, akhirnya disepakati pembentukan panitia pemekaran kabupaten,” jelasnya.
Dikatakannya, aspirasi pemekaran kabupaten sendiri diwilayah ulu ini sebenarnya, lanjut Bailah sudah sejak tahun 80 an, hal ini karena akses pelayanan yang sangat jauh dari Ibukota Kabupaten Tanjab Barat.
“Ini langkah awal yang resmi. Hal ini karena memang jarak kita dengan Kota Kuala Tungkal sangat jauh, harus melewati 2 kabupaten banyak yang akses ke Jambi,” jelasnya.
Bailah mengaku langkah awal akan mengumpulkan dukungan masyarakat termasuk sejumlah kepala desa yang ada diwilayah Ulu. Demikian pula akan merencanakan melakukan audiensi dengan Ketua DPRD dan Bupati Tanjabbar terkait rencana mereka.
Bailah juga mengakui jika persyaratan, baik jumlah penduduk maupun potensi ekonomi, untuk wilayah Ulu sudah sangat mendukung menjadi kabupaten tersendiri.
“Jumlah penduduk di 6 kecamatan kan sudah mencapai 100 ribu lebih, belum lagi potensi lainnya seperti ekonomi dan lainnya, apalagi letak geografis kita yang sangat strategis di jalan lintas timur sumatra, ini yang menjadi pertimbangan kita untuk dimekarkan,” ungkapnya. (her)