Muarasabak, AP – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), mengimbau warga agar mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue akibat gigitan nyamuk aedes aegypti, menyusul masuknya musim penghujan di daerah itu. Kamis (27/10) kemarin.
“Masyarakat kita imbau mewaspadai munculnya penyakit DBD pada musim penghujan ini. Jangan biarkan tampungan air kotor yang dapat dijadikan tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk,” kata Kabid P2PL Dinas Kesehatan Tanjabtim, Jaipatul.
Informasi, kata dia menyebutkan sejumlah warga khususnya di kawasan Endemi mulai terserang penyakit DBD. Bahkan, sebanyak 12 santri pondok pesantren di Kecamatan Kuala Jambi terpaksa harus menjalani perawatan intensif di puskesmas setempat, karena DBD.
“Kami meminta agar masyarakat khususnya yang berdomisili di daerah Endemi, untuk selalu waspada dan menjaga kebersihan lingkungan,” katanya.
Ia memperkirakan kasus DBD ini akan terus meningkat sejak Oktober 2016 hingga Maret 2017. Di mana puncak penyebaran DBD sendiri, diperkirakan akan terjadi pada November 2016.
“Lonjakan kunjungan pasien yang mengalami gejala DBD diperkirakan akan terjadi pada November 2016. Kami telah mewant-wanti pihak puskesmas untuk melakukan pencegahan dini, dan salah satunya dengan melakukan sosialisasi,” ujarnya.
Jika merunut jumlah pasien yang terserang DBD 2016, tercatat sekitar 60 kasus dan salah satu diantaranya meninggal dunia di Tanjabtim.
Sementara daerah yang biasanya menjadi daerah endemi DBD, yakni Kecamatan Geragai, Muarasabak Barat, Dendang, Rantau Rasau, dan Kuala Jambi.
Selain sosialisasi 3M (Menutup Mengurah Mengubur), dinas kesehatan telah mulai melakukan pengasapan atau fogging di beberapa daerah yang diduga menjadi daerah Endemik.
“Untuk pencegahan DBD ini, sebenarnya kuncinya adalah masyarakat sendiri. Saya yakin masyarakat sudah mengetahui hal ini, namun terkadang kerap menyepelekannya,” jelas dia.
Jaipatul juga mengajak masyarakat membiasakan prilaku sehat dan bersih, mulai dari lingkungan rumah masing-masing.
“Jangan menunggu hingga DBD ini mewabah, karena ini sangat fatal dan dapat menimbulkan korban jiwa,” pungkasnya. ant