JENDERAL TNI AD Andika Perkasa bakal gantikan Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI selanjutnya.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menyebutkan, Jenderal Andika Perkasa akan menempati posisi Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Effendi juga mengatakan, Letnan Jenderal Dudung Abdurachman bakal menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dalam waktu dekat.
“Insya Allah semua akan terjadi dalam waktu dekat, Jenderal Dudung Abdurachman menjadi KSAD dan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI,” kata Effendi dikutip dari CNNIndonesia.com, Minggu (5/9/2021).
Dirinya urung menjelaskan lebih lanjut kapan tepatnya proses pergantian pimpinan TNI dan TNI Angkatan Darat tersebut akan dilakukan.
Effendi juga tak menyampaikan apakah nama-nama yang disebutkannya tersebut berasal dari surat presiden (surpres) yang dikirim ke DPR untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR.
Dirinya pun tidak menerangkan apakah proses pergantian ini berbarengan dengan reshuffle yang dikabarkan bakal terjadi setelah Partai Amanat Nasional (PAN) merapat ke koalisi partai politik pendukung pemerintah.
Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sendiri akan memasuki masa pensiun pada November 2021 itu mendatang. Hadi tercatat menjabat sebagai Panglima TNI sejak Desember 2017 silam.
Selain Andika, nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono juga santer dikabarkan akan menggantikan posisi Hadi.
Jika merujuk pada matra, saat ini memang Angkatan Laut yang mendapat giliran memegang tongkat komando TNI. Hanya saja, keputusan final tetap berada di tangan Jokowi selalu presiden.
Di sisi lain, menurut mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto faktor kedekatan atau memiliki chemistry dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi syarat mutlak bagi calon Panglima TNI pengganti Hadi.
Pasalnya, Andi mengatakan, hal tersebut berkaitan dengan rencana modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) di tengah kesulitan ekonomi yang tentu akan dihadapi di tengah pandemi Covid-19.
“Harus lihat chemistry antara tiga kepala staf itu dengan Menhan. Sehingga bisa bareng-bareng mengawal modernisasi pertahanan ke depan,” kata Andi.