JAKARTA – Interpelasi Formula E yang digagas fraksi PDI Perjuangan dan PSI DPRD DKI Jakarta berbuntut panjang, upaya penjegalan gelaran balap mobil listrik yang menjadi program prioritas Gubernur Anies Baswedan itu menaui pro dan kontra.
Belum lama, ini sejumlah karangan bunga berisi dukungan kepada kedua fraksi itu memenuhi halaman gedung DPRD DKI Jakarta, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Kelompok masyarakat yang mengirim karangan bunga itu masih misterius, intinya mereka mendukung PDI Perjuangan dan PSI menyelamatkan uang rakyat, sebab gelaran itu memakai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI.
Selang sehari, puluhan karangan bunga kembali memenuhi kawasan gedung DPRD DKI Jakarta, pengirimnya juga sama-sama misterius, namun kelompok pemgirim karangan bungan itu mengklaim diri berasal dari masyarakat pencinta Harun Masiku dan Juliari P Batubara. Dua kader PDIP yang terjerat kasus korupsi.
Menanggapi karangan bunga dari pencintaHarun Masiku dan Juliari P Batubara itu, Pendiri lembaga survei KedaiKopi sekaligus pengamat politik Hendri Satrio langusung memberi sentilan pedas kepada PDIP.
“Padahal ada beberapa kadernya yang terjerat kasus korupsi, namun seakan PDIP lupa akan hal tersebut, dan tidak melakukan pembenahan internal secara masif,” ujar Hendri, Rabu (8/9/2021).
Hendri Satrio lantas heran dengan langkah yang diambil oleh PDIP. Sebab, pihaknya tidak memperbaiki organ dalamnya tapi justru berpaling ke kasus lain.
“Mereka malah fokus terhadap untuk mengurusi perkara lain seperti meminta interpelasi terkait rencana Formula E. Saya rasa ucapan bunga yang mengatasnamakan kader-kader PDIP yang terjerat kasus korupsi merupakan bentuk sentilan,” ujar Hendri Satrio.
Bukan tanpa alasan, menurut Hendri Satrio, PDIP seakan-akan tak perduli dengan kasus Harun Masiku dan Juliari P Batubara.
Hendri Satrio juga menilai karangan bunga tersebut adalah sindiran yang dilakukan entah siapa untuk menampar keras PDIP yang memiliki kader korupsi.
“Terlebih karangan bunga itu mengatasnamkan nama kader-kader PDI yang terjerat kasus korupsi, yaitu Harun Masiku dan Juliari Batubara,” katanya.
Tidak hanya itu, Hendri Satrio juga menilai bahwa sindiran tersebut memperlihatkan adanya rasa frustasi dari kelompok masyarakat.
“Sebab, adanya proses yang berlarut-larutnya terhadap Harun Masiku. Tidak hanya itu saja, ini juga menjadi bentuk sindiran terhadap ringannya hukuman penjara terhadap Juliari Batubara,” tandasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya sebanyak 33 anggota DPRD Jakarta fraksi PDIP dan PSI mengajukan hak interpelasi terkait ajang Formula E pada tahun 2022.
Hingga saat ini belum ada kemajuan bearti terakait intepelasi tersebut, langkah PDIP dan PSI mensukseskan intepelasi itu jelas berat lantaran dihadang 7 fraksi lain yang memilih berdiri di belakang Anies Baswedan.