SAROLANGUN – Menteri Pendidikan Kebudayaan Teknologi dan Riset Republika Indonesia (Mendikbud Ristek RI), Nadiem Makarim menyempatkan diri menginap di permukiman Suku Anak Dalam (SAD), Kabupaten Sarolangun, pada Selasa (21/9).
Ketika berada di kawasan Candi Muaro Jambi, dia menceritakan pengalaman tersebut di hadapan awak media.
Nadiem kagum dan bangga dengan anak-anak SAD yang memiliki semangat belajar yang tinggi, dan mempunyai mental pemberani.
“Mereka (anak-anak SAD) sangat baik. Kemudian, salah satu ruang belajar mereka, adalah tempat saya menginap,” ujarnya.
Pada malam hari dirinya mengobrol bersama anak-anak SAD yang umurnya berkisar 8 hingga 11 tahun. Nadiem didatangi mereka di tempat dirinya tidur.
“Mereka menceritakan pengalaman berburu, pengalaman melihat orang tuanya mencari ikan di laut, dan juga pengalaman mereka pada saat belajar,” ungkapnya.
Nadiem pun semakin kagum karena mendengar ada 3 orang SAD yang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi. Menurutnya, perjuangan itu dapat menginspirasi bangsa Indonesia.
Pengalaman bersama SAD di Kabupaten Sarolangun, kata Nadiem, tidak akan pernah dilupakannya.
Selain itu, dia mengungkapkan pola nomaden SAD menjadi tantangan bagi guru yang mengajar anak-anak di sana.
“Guru diharuskan masuk ke hutan siang hari dan kadang-kadang mereka tidak menemukan para muridnya, karena mereka hidup berpindah pindah,” tuturnya.
Guru di sana, kata Nadiem, menceritakan kepadanya bahwa anak-anak SAD kadang harus diberikan makanan, pakaian, atau hal-hal baru untuk memantik semangat belajar.
Menurutnya, jasa para guru di wilayah SAD sangat luar biasa. Dirinya terharu saat mendengar cerita dari guru sekolah rimba.