JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta para BUMN untuk lebih cepat dalam transformasi digital. Jika tidak, maka akan terdisrupsi dengan waktu hingga babak belur.
“Transformasi digital, kita sudah hadapi first wave, e-commerce turunannya logistik ritel, FnB (food and beverages), transportasi, itu saja kita babak belur, kenapa babak belur? Lihat aja kemarin saya ke Telkomsel Telkom, 20 dari interactive-nya semua bukan kita,” kata Erick dalam perayaan HUT ke-23 Bank Mandiri, Sabtu (2/10/21).
Hal ini, menurut Erick bukan berarti dirinya maupun pemerintah anti asing. Akan tetapi penting bagi perusahaan di Indonesia khususnya BUMN bisa memanfaatkan lebih optimal pasar dalam negeri..
“Market kita adalah aset kita, bukan kebalik, bukan kebalik justru menjajakan market kita untuk pertumbuhan ekonomi negara lain. Tapi kita harus pastikan market kita untuk prioritas pertumbuhan untuk ekonomi Indonesia,” tegasnya.
Karenanya, transormasi digital harus dipercepat harus. Dalam internal Kementerian BUMN, Erick mengklaim dalam 2 tahun ini BUMN memastikan semua perusahaan BUMN harus bertransformasi digital.
“Second wave akan terjadi, health tech, edutech, fintech, media dan turunan lain ini gelombang lebih masif lagi karena it’s about data,” katanya.
“Sejak awal bertemu Pak Darmawan (Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi), saya sudah ingatkan bank digital is coming. Waktu itu belum go public, tapi saya minta mandiri harus gimana memastikan percepatan transformasi digital,” lanjutnya.