JAKARTA – Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menyebut pemerintahan Joko Widodo sebagai rezim pembohong terkait proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
Ridho mengatakan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang skema pembiayaan awalnya adalah non-APBN. Tetapi dalam perkembangannya pemerintah akhirnya menyuntikkan tambahan biaya dengan APBN.
“Ini sangat mencederai keadilan ekonomi rakyat. Tidak elok bila seorang pemimpin berbohong terus kepada rakyat,” kata Ridho, Sabtu (23/10/2021).
Menantu Amien Rais ini meminta Jokowi agar menepati janji untuk tidak menggunakan APBN sebagai sumber pembiayaan.
Ridho menyebut kebijakan Jokowi di bidang Infrastruktur ini memang cukup masif tapi tidak efisien dan tidak tepat sasaran sehingga gagal mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Pembangunan infrastruktur ini tidak sepenuhnya menunjukkan skala prioritas kepentingan publik. Bahkan beberapa pembangunan infrastruktur dengan skala giant project tidak dalam desain dan perencanaan yang baik,” ujarnya.
“Apa lagi khusus untuk jalan tol, harganya sangat mencekik ekonomi rakyat. Jadi cacatnya dua kali,” sambung Ridho.
Dia berharap Jokowi bersama Wapres Maruf Amin dalam 3 tahun sisa masa jabatannya bisa memperbaiki kondisi ekonomi ini.
“Partai Ummat tetap mengharapkan di sisa tiga tahun masa bakti yang akan berakhir pada 2024 nanti Presiden Jokowi bersedia melakukan perubahan drastis,” tutup Ridho. (WE)