JAMBI – Syarif Fasha yang merupakan Wali Kota Jambi menggugat Ivan Wirata yang saat ini merupakan anggota DPRD Provinsi Jambi, Rp 5,1 miliar terkait utang piutang.
Fasha melalui kuasa hukumnya, Sertiansyah, menggugat Ivan ke Pengadilan Negeri Jambi. Selain Ivan, mantan istri Ivan, Karyani, ikut menjadi tergugat.
Sidang perdana gugatan Fasha digelar Kamis (28/10) dipimpin Hakim Ketua Romi Sinatra. Ivan Wirata diwakili tim kuasa hukumnya, Hendar Suhendar dan Hari Firmansyah. Sementara tergugat Karyani diwakili kuasa hukumnya, Saiful.
Majelis hakim terkait gugatan ini menawarkan upaya mediasi. “Majelis hakim telah mengambil sikap, mediatornya adalah pak Rintis,” kata Hakim Romi Sinatra.
Terkait gugatan ini, Fasha menggugat Ivan Wirata dan Karyani untuk membayar utang sebesar Rp 3,5 miliar.
Ditambah bunga 1 persen per bulan karena keterlambatan selama 4 tahun dengan total Rp 1,6 miliar lebih.
Dalam gugatannya, Fasha juga meminta hakim menyatakan sah surat perjanjian pinjaman jaminan sertifikat tanah tertanggal 29 Maret 2017. Serta menyatakan sah surat pernyataan pengakuan utang tertanggal 17 April 2017.
Selanjutnya meminta majelis hakim menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan.
Kuasa Hukum Fasha, Sertiansyah, soal gugatan, kata Sertiansyah, berawal dari adanya perjanjian pinjaman dan penjaminan sertifikat. Saat itu, Ivan meminjam uang sebanyak Rp 3,25 miliar.
“Sebulan kemudian karena kenaikan dolar, tergugat 1 (Ivan Wirata)) membuat pengakuan utang sebesar Rp 3,5 miliar,” kata Sertiansyah.
Saat itu, lanjut Sertiansyah, Ivan Wirata menjaminkan surat hak milik sebidang tanah yang di atasnya berdiri bangunan rumh dan lapangan futsal. “Ditambah 4 sertifikkat di Kenali Besar,” kata dia.
Mengenai utang piutang ini, kata Sertiansyah, kliennya juga pernah membuat gugatan. Saat itu ada upaya mediasi, di pertengahan ada upaya menuju pembayaran. “Saat itu kita cabut (gugatan). Dan beliau (Ivan) bikin perjanjian utang lagi,” kata Sertiansyah.
Namun, kata Sertiansyah, setelah 2 tahun ditunggu pengakuan utang itu belum terealisasi.
“Kita konsultasi dengan klien, pak Fasha. Beliau memerintahkan untuk memasukkan gugatan lagi. (Saat itu) Ivan Wirata dan Karyani masih terikat perkawinan dan sertifikat atas nama beliau (Karyani),” kata Sertiansyah.
Sebelumnya sempat muncul kabar jika utang-piutang ini terkait utang politik (biaya politik). Dimana saat itu (2017) Ivan Wirata mencalonkan diri sebagai bupati Muara Jambi.
Mengenai hal itu, Sertiansyah, mengklarifikasi jika persoalan utang politik itu harus dikesampingkan karena saat ini sudah dalam proses hukum.
“Ini sudah masuk proses hukum, kita kesampingkan utang politik. Yang namanya utang itu berbentuk duit. Masalah (uang) itu digunakan untuk politik kita nggak tahu. Ini gugatan perdata mengenai utang piutang.”
Kuasa Hukum Ivan Wirata, Hendar Suhendar, mengatakan jika pihaknya akan mengikuti perkara ini sesuai prosedur. Dan mengenai utang politik, dia mengaku tidak tahu-menahu.
“Yang jelas materi ini terkait utang piutang. Hanya itu yang saya tahu. Kalau untuk politik segala macam itu saya kurang tahu,” kata Hendar.