JAKARTA – Aksi jual pusat perbelanjaan atau mal terus berlanjut hingga kini. Terkini terjadi pada mal Cibinong Square di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) sudah mencatat bahwa itu bukan kali pertama, melainkan sudah beberapa kali terjadi.
“Pusat perbelanjaan tercatat ada 8 pusat perbelanjaan, 1 tutup sisanya alih kepemilikan (7 mal dijual). Ini yang sudah diketahui, tapi masih banyak yang proses penyelamatan atau ambil alih dalam penawaran,” kata Ketua Umum APPBI Alphonsus Widjaja, Kamis (28/10/2021).
Hal ini karena tidak semua pusat perbelanjaan yang akan dijual melaporkan aksi korporasi ke asosiasi, sehingga agak sulit untuk menentukan berapa banyak yang akhirnya mal yang dijual atau ditutup. Namun jika menghitung dengan ritel, maka lebih banyak yang akhirnya gulung tikar.
“Kita bedakan pusat perbelanjaan yang menyewakan tempat ke ritel, dengan ritel atau penyewanya. Kalau ritel jauh lebih banyak yang menjual (usahanya),” sebut Alphonsus.
Salah satu gerai ritel yang harus tutup adalah Matahari Department Store (LPPF) di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, pada bulan lalu. Selain Matahari, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) juga menutup semua gerai Giant pada Juli 2021. Gerai Giant dialihkan menjadi IKEA sebanyak 5 gerai dan sisanya menjadi gerai Hero.
Aksi menjual mal memang marak semenjak pandemi hampir 2 tahun ini. Selain Cibinong Square, ada juga nama lain Seperti Ubertos Bandung yang ikut dijual. Selain itu, Golden Truly yang berlokasi di Jalan Gunung Sahari nomor 59, Jakarta Pusat juga resmi menutup operasionalnya. Ini dilakukan sejak 1 Desember 2020.