JAKARTA – Novel Baswedan membongkar satu per satu borok pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya ini permasalahan serius.
Novel Baswedan mengatakan, permasalah pimpinan KPK yaitu mengenai permintaan kenaikan gaji dan sejumlah fasilitas mewah.
“Bayangkan ketika ada pimpinan KPK yang hanya fokus meminta adanya mobil dinas, meminta adanya rumah dinas, layanan protokoler, hingga kenaikan gaji,” kata mantan penyidik KPK ini melalui kanal YouTube-nya, Jumat (5/11).
Menurut Novel Baswedan, raker KPK yang diadakan di hotel mewah menunjukkan bahwa sifat lembaga pemberantas korupsi tersebut tidak bisa diteladani.
Masa lalu KPK ketika dia menjadi pegawai dibandingkan dengan kondisi saat ini.
“Pimpinan KPK sudah ada sejak 2004-2005. Selama mereka bekerja, belum pernah saya mendengar mereka meminta mobil dinas, kenaikan gaji, fasilitas mewah lainnya. Ini yang kemudian membuat prihatin atas masalah ini,” ujar bebernya.
Dia menila sikap KPK yang demikian membuat rakyat tersakiti di tengah kesulitan akibat pandemi Covid-19.
“Semoga ke depan pimpinan KPK tidak berlaku seperti itu lagi. Karena kegiatan bermewah-mewah tentunya menyakiti hati rakyat,” sebut Novel Baswedan