JAMBI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jambi mencatat selama periode Januari hingga akhir November 2021, hutan dan lahan yang terbakar mencapai 172,9 hektare yang tersebar di delapan kabupaten/kota di daerah itu.
“Data terakhir yang diterima luas lahan yang terbakar di Jambi mencapai 172,9 hektare, luasan lahan yang terbakar ini bisa saja bertambah setelah dilaksanakan rapat oleh BPBD Provinsi Jambi dan Korem 042 Garuda Putih Jambi nantinya,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi, Ade Azizah, Selasa (30/11).
Hutan dan lahan 172,9 hektare yang terbakar di Provinsi Jambi tersebut tersebar di Kabupaten Muaro Jambi seluas 59,7 hektare, Kabupaten Batanghari 10,17 hektare dan Kabupaten Bungo seluas 6 hektare.
Selanjutnya di Kabupaten Merangin seluas 13 hektare lahan, di Kabupaten Sarolangun 7,5 hektare dan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 22,19 hektare lahan.
Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas 26,18 hektare, di Kabupaten Kerinci seluas 0,5 hektare lahan dan di Kota Jambi 0,5 hektare.
Jika dibandingkan dengan tahun 2020, luasan lahan yang terbakar di Provinsi Jambi pada tahun 2021 ini menurun signifikan.
Dimana pada tahun 2020, 300 hektare lebih hutan dan lahan di Provinsi Jambi yang terbakar. Dan pada tahun 2021, luas hutan dan lahan yang terbakar tidak sampai 200 hektare
Sementara itu Pemerintah Provinsi Jambi segera mencabut status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Hal itu karena saat ini seluruh wilayah Provinsi Jambi sudah memasuki musim hujan dan potensi terjadinya Karhutla di musim hujan tersebut sangat minim.
“Status Siaga Darurat Karhutla tersebut akan dicabut pada Selasa (30/11), Namun hal ini akan dirapatkan terlebih dahulu bersama tim Satgas Karhutla Provinsi Jambi,” kata Ade Azizah.
Ade Azizah menjelaskan status Siaga Darurat Karhutla di Provinsi Jambi sempat di perpanjang karena musim hujan belum menyebar secara merata di wilayah Provinsi Jambi.
Terutama di daerah-daerah yang rawan terjadi karhutla.