JAMBI – Wilayah Provinsi Jambi berpotensi mengalami cuaca ekstrem dalam 2 minggu ke depan.
Artinya, selama itu hujan dengan intensitas tinggi, angin kencang, hingga badai diperkirakan dapat terjadi.
Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono mengatakan kondisi itu membuat gelombang laut meningkat. Aktivitas di laut menjadi lebih beresiko.
“Ini bisa mengganggu kegiatan terutama pada sektor perikanan tangkap, perikanan darat apalagi sektor bongkar muat kapal di pelabuhan,” katanya, Minggu (12/12).
Menurutnya, cuaca ini disebabkan adanya kondisi perige atau ketika posisi bulan berada dekat dengan bumi. Sehingga adanya peningkatan ketinggian pasang air laut, dan potensi banjir di pesisir Jambi.
“Angin kencang, kilat atau petir bisa saja terjadi. Ini yang perlu diwaspadai oleh semua orang untuk melakukan aktivitas,” tambahnya.
Menurutnya, 2 hari ke depan, cuaca ekstrim juga akan terjadi di Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Bungo, Kabupaten Merangin, Kabupaten Muaro Jambi, Kota Jambi dan Kabupaten Batanghari.
Dengan demikian, dia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di dataran rendah agar waspada dengan banjir bandang, atau luapan air yang dalam. Di dataran tinggi seperti pegunungan, bisa saja terjadi longsor akibat erupsi yang disebabkan, karena lebatnya hujan.
Dia pun mengimbau para nelayan untuk berhati-hati saat mencari ikan di laut.
“Pohon tumbang juga bisa saja terjadi, kalau ada hujan atau angin kencang jangan ada yang parkir atau berteduh di bawah pohon, karena ini bisa membahayakan diri sendiri,” jelasnya.