TANJAB BARAT – Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tanjung Jabung Barat membubarkan 116 koperasi, yang dinilai tidak aktif atau anggotanya tidak pernah melakukan rapat tahunan.
Kabid Koperasi dan UMKM Diskoperindag Tanjab Barat, Redisal mengatakan 116 koperasi tersebut sudah tidak aktif selama tiga tahun terakhir berdasarkan tinjauan yang ditemui dan tidak melakukan aktifitas.
“Pembubaran itu langsung dilakukan oleh Kementerian Koperasi sesuai dengan usulan kita terhadap koperasi yang dinilai sudah tidak adanya lagi kebersamaan untuk membangun memang ada proses dan tahapan nya terlebih dahulu,” katanya, Rabu (26/1).
Ia menjelaskan terhadap koperasi yang sudah tidak aktif tersebut pihaknya memberikan tenggang waktu selama tiga tahun kepada pengurus koperasi untuk mengaktifkan kembali, melakukan pembinaan serta mencari kendala yang dihadapi agar koperasi tersebut aktif kembali.
“Nah jika serangkaian upaya itu sudah kita lakukan lebih kurang selama tiga tahun tetapi tidak juga ada perubahan atau kondisi kopersi itu sudah tidak dimungkinkan untuk aktif kembali, maka berdasarkan aturan Kementerian sudah saatnya untuk dibubarkan memang untuk pembubaran itu haknya di Kementerian kita hanya mengusulkan,” sebut Redisal.
Disisi lain, ia menerangkan ditahun 2020 lalu ada sebanyak 274 koperasi yang terdata di Diskoperindag Tanjab Barat, sementara dari jumlah tersebut hanya 159 yang aktif.
Namun kata Redisal pihaknya berupaya secara bertahap untuk mengaktifkan kembali koperasi yang saat ini masih non aktif.
“Kita lakukan upaya secara bertahap, memang sejauh ini yang kita temui kendala yang tidak aktif itu karena tidak adanya lagi kebersamaan, tetapi yang paling dominan biasanya masalah permodalan. Kita berharap semangat berkoperasi ini dapat hidup kembali jika memang ingin mengaktifkan pasti ada jalan nya,” jelasnya.
Yang paling dominan di Tanjab Barat koperasi yang bergerak di bidang perkebunan, ada perikanan atau koperasi produsen, simpan pinjam dan lain lain.
“Karena prinsipnya koperasi ini bisa bergerak tanpa modal yang penting adanya kebersamaan dan ada bahan produksi serta pemasaran, Insya Allah bisa bergerak aktif,” ucapnya. (ses)