JAKARTA – Pemerintah Indonesia saat ini memang tengah menggalakkan penggunaan energi bersih, salah satunya adalah listrik melalui kendaraan listrik.
Jika pemakaian kendaraan listrik semarak, dipastikan tidak sampai waktu lima tahun ini, Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) akan sepi.
Hal itu disampaikan oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok.
Ia meramal ada ancaman bagi Pertamia selaku penyedia SPBU bensin untuk kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.
“Saya yakin tidak sampai 5 tahun kendaraan motor ganti listrik, itu jika ada pemberian kredit bunga murah. Saya kira SPBU bisa langsung kosong. Karena operasional SPBU itu kebanyakan diisi oleh motor,” terang Ahok, Jumat (11/2/2022).
Selain adanya kredit murah untuk pembelian motor listrik, ada juga mengenai teknologi baterai kendaraan listrik yang murah.
Yang mana, ke depan angkutan-angkutan milik perorangan bisa menggunakan baterai listrik untuk kendaraan listriknya.
“Pengalaman kita kalau ngga keluar kota, mereka ngecas di rumah aj,” ungkap Ahok.
Dengan begitu, maka Pertamina harus betul-betul memikirkan ke depan terkait bisnis ritel yang saat ini diandalkan untuk segera mengalami perubahan.
Oleh karena itu, ia meminta Pertamina untuk mulai membangun logistik suplai change.
“Minimal kita menguasai data ritel, tidak hanya produk minyak saja, ada lubricant, ada yang lain juga. Tapi lebih penting adalah jaringan logistik suplai changes, saya kira itu ke depan seperti itu,” ungkap Ahok.
Seperti yang diketahui, pemerintah menargetkan bisa memproduksi sebanyak 600 ribu mobil listrik pada tahun 2025 dan 2,45 juta unit untuk motor listrik di tahun yang sama.