Jambi – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jambi atau Bank Jambi mencatatkan pertumbuhan laba signifikan pada tahun 2021 di mana laba setelah pajak akhir 2021 meningkat 13,90 persen (yoy) menjadi sebesar Rp314,154 milyar.
Direktur Utama Bank Jambi, Yunsak El Halcon mengatakan pencapaian laba ini cukup jauh di atas rata-rata pertumbuhan laba perbankan nasional yang hanya mencapai 9,68 persen.
“Pertumbuhan ini sebagai wujud keberhasilan Bank Jambi dalam meningkatkan CASA (dana murah) yang komposisinya mencapai 49,07 persen dari total dana dan program efisiensi biaya yang tercermin dari penurunan BOPO (perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan operasional) menjadi sebesar 67,65 persen (yoy),” kata El, dilansir Antara, Jumat (18/2).
Selain profitabilitas, indikator kinerja yang bisa dilihat adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) salah satu rasio yang digunakan untuk menilai risiko likuiditas) yang merupakan rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber.
Yunsak El Halcon menjelaskan, tahun 2021 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Jambi pecah rekor mencapai 84,68 persen persen, angka ini jauh di atas rata – rata LDR perbankan nasional yang hanya sebesar 78,04 persen.
“Capaian ini tentu saja mengambarkan kerja keras bank Jambi dalam menghimpun dana dan menyalurkan kembali ke masyarakat,”tegasnya.
Selain itu, aset Bank Jambi secara ‘year on year’ juga tumbuh signifikan, yakni sebesar 15,16 persensalah satunya ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 5,67 persen, di atas rata-rata nasional yang hanya sebesar 4,17 persen.
Begitupula dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga 12,93 persen (YoY) masih di atas rata-rata perbankan yang hanya berkisar 9,6 persen