SUMSEL – Rangkaian Harlah ke-99 NU (kalender Hijriyah) akan membahas potensi ekonomi berbasis sawit. PBNU mengambil fokus pada optimalisasi pendampingan petani sawit berkelanjutan.
Ketua PBNU Arif Rahmansyah Marbun mengatakan ada beberapa agenda. Antara lain temu tani kelapa sawit NU, temu UMKM, dan halaqah pengendalian iklim serta rehabilitasi lingkungan dan lahan.
“Temu tani kelapa sawit akan mempertemukan petani sawit dengan berbagai pemangku kebijakan terkait. Ini sebagai upaya rembug bersama untuk mencari solusi permasalahan aktual yang dihadapi petani sawit,” kata Arif dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/3).
Harapannya, kata Arif, tata kelola perkebunan sawit rakyat dapat lebih menyentuh kearifan lokal dan berkelanjutan.
Sehingga praktik pendampingan di lapangan lebih efektif, optimal, dan benar-benar meningkatkan kesejahteraan petani sawit.
“Ini menjadi forum dialog produktif yang bisa menyelaraskan isu-isu kebijakan atau regulasi dengan kebutuhan para petani. Dengan temu tani ini, PBNU sekaligus ingin memastikan kehadiran pemerintah dalam memperbaiki tata kelola perkebunan sawit yang pro rakyat,” ujarnya.
Halaqah dan temu tani kelapa sawit NU dilaksanakan di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rambang, Muara Enim.
Pada momen ini, secara simbolik dilakukan penyerahan bantuan peremajaan sawit rakyat oleh Menko Perekonomian dan penyerahan sertifikat HGU hutan sosial oleh Menteri KLHK kepada perwakilan koperasi dan gapoktan.
Puncak Harlah akan dilaksanakan di aula sport center Jakabaring, Palembang, dirangkai dengan workshop terfokus menghadirkan para ahli dan pemangku kebijakan di level teknis.
Seperti halaqah ‘Mekanisme Pengusulan Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat’, akan dihadirkan Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Dirut PTPN III, Dirut Pupuk Indonesia, Dirut PT Sinar Mas, Dirut BNI, hingga Dirut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).
“Semua diniatkan untuk mengawal upaya peningkatan potensi ekonomi berbasis sawit yang bermuara pada produktivitas dan kesejahteraan petani dan seluruh stakeholder pertanian sawit secara berkeadilan,” kata Arif.
Seperti diketahui, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar rangkaian hari lahir NU ke-99 (kalender Hijriah) untuk wilayah Indonesia Barat yang difokuskan di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) 3-5 Maret 2022.
Agenda yang digelar dalam rangka menyongsong satu abad NU ini mengambil tema besar ‘Merawat Jagad, Membangun Peradaban’ dengan subtema ‘Lestari Alamnya Sejahtera Petaninya’.