JAMBI – Provinsi Jambi menggelar Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun 2021 di Gedung DPRD Jambi pada Kamis (31/3/2022).
Dalam laporan tersebut, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyinggung persolan komoditi tanaman buah yakni Duku (Lansium Demosticum Corr).
Pandangan umum dari Fraksi PKS ini disampaikan langsung oleh Anggota Fraksi, Mohammad Rendra Ramadhan Usman.
Rendra menyoroti persoalan pertanian dan komoditas yang mana saat ini tanaman duku yang banyak mati dan juga belum tahu penyebab pastinya.
Padahal, sebut Rendra, duku Kumpeh atau tanaman duku yang berasal dari kabupaten Muarojambi itu bisa untuk menjadi komoditas andalan bagi provinsi Jambi di bidang pertanian buah.
“Duku itu tanaman buah-buahan kebanggaan kita. Sekarang ada wabah tapi belum tahu penyebabnya. Padahal sudah dianggarkan cukup besar untuk penanggulangan hama, tapi kita belum tahu itu hama apa,” kata Rendra dikutip dari pilarjambi.com.
Rendra meminta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura harus mengetahui permasalahan tersebut karena itu adalah tanggung jawabnya.
“Jika ini terus terjadi (tanaman duku mati), harga duku akan melonjak harganya,” ujarnya.
Kedepannya, kata Rendra, ia akan kroscek dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura apa permasalahannya.
Jika setelah dicek permasalahannya adalah hama berupa ulat dan sebagainya, Ia akan meminta pihak dinas untuk memberikan bantuan dalam penanggulangan kerusakan tersebut.
Tidak hanya di wilayah Kumpeh, Tanaman duku yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara ini juga banyak mati di beberapa kabupaten kota di provinsi Jambi.
“Intinya kita tunggu hasil dari riset Dinas. Kalau sudah ada, kita pinta bagaimana solusinya untuk komoditas tersebut,” ujarnya.
Memperjuangkan komoditas duku menjadi pilihannya, Renda menjelaskan bahwa duku merupakan salah satu komoditas Jambi.
“Itu kan komoditas Jambi, kenapa kita harus ambil komoditas dari daerah lain,” jelasnya.