Jambi – Penolakan rencana pemindahan Sport Center dari Paal XI ke Pijoan kawasan Muaro Jambi terus disuarakan oleh anggota DPRD Provinsi Jambi.
Rusdi, anggota Komisi III tahu betul asal muasal kesepakatan Gubernur Jambi Al Haris bersama dewan pada tahun lalu.
“Setelah rapat paripurna, gubernur mengunjungi ruang banggar menyampaikan visi misi termasuk 5 proyek multiyears besar. Yakni jalan Kumpeh, jalan Sungai Saren, jalan Batangasai, pembangunan Islamic Center dan Stadion,” ujar Rusdi dikonfirmasi, Senin (4/4/2022).
Politisi Partai Berkarya ini kemudian nunjuk tangan menanyakan lokasi yang akan dibangun Sport Center.
“Kata gubernur, kita sudah punya tanah di depan SPN Paal XI, 20 hektar lebih. Itu disaksikan langsung oleh para anggota banggar, pimpinan, ketua DPRD, Sekda, dan Kadis PUPR,” sebut Rusdi.
Memang, kata Magister Hukum itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tak ditulis lokasi tempat.
Akan tetapi saat pembahasan KUA PPAS APBD dengan dinas PUPR, Al Haris selalu menyatakan depan SPN Paal XI.
“Setelah beberapa bulan berlalu dan dapat tanah hibah dari Pemkab Muaro Jambi 11 hektar, berubah. Kami tetap menolak bila dipindahkan,” jelas Rusdi.
Pemindahan sepihak menurut Rusdi, mematahkan semangat dewan untuk percaya ke Gubernur Jambi.
“Dewan semangat karena pernah studi banding ke Palembang, ingin Jambi punya bangunan seperti Jakabaring. Meski nanti gubernurnya bukan dia lagi, ke depan bisa direncanakan jadi Sport Center,” jelas Rusdi.
Demi mendukung rencana pembangunan sampai pada pengesahan anggaran, Rusdi tahan ribut sesama anggota dewan yang awalnya menolak.
“Kemudian saya memohon kepada kawan-kawan hingga akhirnya setuju. Tapi itulah pemprov, ketika kita percaya malah dikhianati, berjanji ingkar, berkata bohong (dusta),” pungkasnya.
Menurut Rusdi, Al Haris perlu memperhatikan segala aspek. Baik kebutuhan listrik serta sarana prasana lain ketika nanti Jambi menjadi tuan rumah pesta olahraga.
“Kita gak ngerti kenapa pemprov selalu ngotot di Pijoan. Paal XI dekat dengan gardu induk PLN di Bertam sehingga tidak perlu khawatir mati lampu. Sedangkan Pijoan harus narik listrik jauh dari gardu induk,” ujarnya.
Bagi Rusdi, dimana-mana pemerintah provinsi bangun stadion dekat dengan ibukota sebagai penunjang ekonomi.
“Bila diadakan pesta olahraga sangat dekat dengan hotel, rumah sakit, mal, dan tempat wisata. Saya khawatir ketika di Pijoan, hanya mampu bertahan 5 tahun, tak terurus karena jauh dari kota. Sayangkan anggaran Rp250 miliar?,” tegas Rusdi.