Jambi – Pemerintah bakal menaikkan harga Pertalite dan gas LPG 3 kilogram. Hal itu menyusul kenaikan Pertamax sebesar Rp 3.500 per liter menjadi Rp 12.500 per liter mulai Jumat (1/4/2022).
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI), Kurniadi Hidayat menilai, ini akan semakin melukai hati masyarakat.
“Masyarakat masih dalam kondisi ekonomi tak menentu dampak dari pandemi Covid-19, ditambah lagi dengan kenaikan beberapa kebutuhan pokok serta kenaikan BBM dan LPG subsidi. Lengkap sudah derita masyarakat sekarang,” jelasnya, Sabtu (9/4).
Sebelum menaikan LPG 3 kilogram, LPKNI minta pemerintah menghargai proses hukum berjalan sekarang.
Dimana LPKNI telah melakukan gugat ke Pengadilan Negeri Jambi dengan nomor Perkara 41/pdt.G/2022/PN Jmb pada tanggal registrasi 16 Maret 2020, untuk menarik tabung LPG 3 kilogram yang tidak sesuai SNI.
“Hargai proses hukum yang sedang berjalan di Pengadilan Negeri Jambi sekarang, agar adanya kepastian dalam hal ini. Pemerintah jangan semena-mena mengambil kebijakan tanpa patuhi perundangan atau peraturan yang mereka buat sendiri” tambahnya
Kata Kurniadi, gugatan terkait tabung LPG subsidi 3 kilogram yang beredar di masyarakat, disinyalir sudah tidak sesuai dengan standar SNI.
Adapun tergugatnya adalah, Kementerian Perindustrian RI, kementerian Perdagangan RI, Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Pertamina Pusat
“Untuk sidang gugatan di Pengadilan Negeri Jambi, dengan jadwal sidang pertama tanggal 13 April 2022. LPKNI mohon dukungan dari masyarakat keseluruhan, agar pemerintah tidak seenaknya buat aturan, tapi di langgar sendiri. Selama ini tidak audit yang transparan terkait pengadaan tabung LPG subsidi 3 kilogram,” ucapnya.