TEBO – Setelah menghadiri halal bihalal dan ulang tahun ikatan keluarga Minang (IKM) Kabuapten Tanjung Jabung Timur Rabu pagi (15/6) Romi Hariyanto bergegas ke Rimbobujang Kabupaten Tebo.
Ia memang sudah temu janji dengan Haji Sutriman, tokoh masyarakat di sana. Perjalanan sekira lima jam ditempuh Romi demi bertemu Sutriman dan keluarga.
Di pendopo kediaman pengusaha sukses itu, Romi dijamu sejak sore hingga malam. Sutriman yang didampingi dua puteranya, Agus Rubiyanto dan Kholis tampak akrab dengan bupati Tanjabtim itu.
Mereka bahkan sempat shalat maghrib berjamaah di masjid depan pendopo. Masjid megah nan mewah yang dibangun sendiri oleh Sutriman. Letaknya satu komplek dengan pendopo dan kediaman Sutriman.
Di Tebo, Sutriman dikenal sebagai panutan. Selain sukses dalam usaha, lelaki paruh baya yang masih tampak energik itu dikenal dermawan.
Rumahnya pun ada beberapa. Semua besar dan megah. Sejumlah koleksi kendaraan roda dua dan empat terparkir di sisi belakang pendopo bergaya khas Jawa. Tampaknya pendopo itu memang diperuntukkan menerima tamu.
Usai maghrib berjamaah, Sutriman dan kedua anak lelakinya menjamu Romi makan pecel lele lengkap dengan sate kambing muda. Mereka tampak lahap sambil sesekali diselingi perbincangan renyah. Romi memang akrab dengan Agus. Keduanya sudah berteman lama.
Dari perbincangan empat lelaki itu terungkap bahwa Sutriman percaya bahwa Romi type orang yang memegang komitmen. Dia mendengar banyak tentang Romi dari Agus.
Agus Rubiyanto adalah ketua DPRD Tebo 2014 – 2019. Dia bernaung di partai Golkar. Partai yang sama dengan Sukandar mantan bupati Tebo dua periode.
Sukandar adalah kerabat Agus. Istri Sukandar, Saniatul Lativa adalah kemenakan Sutriman. Saat ini Saniatul legislator Senayan fraksi Golkar.
Bukan rahasia, kemenangan Sukandar pada dua kali Pilbup Tebo maupun suksesnya Saniatul ke Senayan serta keberhasilan Agus Rubiyanto tak terlepas dari peran Sutriman dan keluarga.
Sebagai tokoh Jawa yang disegani, tidak sulit bagi Sutriman untuk menghantarkan kemenakannya sukses di suksesi baik pilbup maupun pemilu legislatif. Terlebih untuk anak kandungnya Agus yang sukses meraih suara terbanyak hingga duduk sebagai ketua DPRD.
Adik agus: Kholis dikabarkan bakal bertarung di 2024 merebut kembali kursi bupati Tebo yang saat ini dijabat Aspan, pejabat sementara paska habisnya masa jabatan Sukandar 22 Mei 2022 lalu.
Kholis adalah anak muda yang santun dan samgat menghormati ayahnya. Usai dzikir setelah sholat maghrib, Kholis tampak sungkem ke sang ayah. Meski anak orang berada, Kholis jauh dari kesan sombong. Kebersahajaan nya itu lah yang menguatkan Sutriman dan keluarga untuk memajukan Kholis pada 2024.
Perbincangan Romi dan keluarga Sutriman lebih banyak terkait tukar pikiran soal strategi menghadapi Pilkada. Romi diketahui sukses dua kali Pilbup dengan perolehan suara fantastis. Di periode keduanya Romi bahkan maju jalur perseorangan.
Percakapan itu menyerempet pula Pilgub Jambi 2024. Romi berterus terang bahwa ia berniat menantang incumbent. Tak malu – malu, Romi berharap Sutriman dan keluarga berkenan membantunya.
Romi yakin Sutriman adalah orang yang bijaksana. Ia tak memaksa Sutriman untuk bersikap terburu – buru.
“Biar berproses sesuai waktunya. Yang jelas sowan ke beliau adalah keharusan. Beliau tokoh besar yang sangat dihormati. Sombong rasanya kalau kita tidak bersilaturrahmi ke beliau,”kata Romi menceritakan pertemuannya dengan Sutriman.
Romi dan tim nya menginap di Muarabungo. Dia sudah berjanji pula dengan Mashuri -Bupati Bungo. Rencananya Romi akan ngopi pagi pada Kamis (16/6) di Toko Panjang.
Kedai kopi terkenal di Bungo. Kedai ini pula tempat pertama kali komitmen lima bupati pada pilgub Jambi 2020 silam tercetus. Saat itu, 13 Juli 2019.
Romi ngopi bersama di kedai Panjang dengan Bupati Kerinci Adi Rodzal, Bupati Bungo Mashuri dan bupati Merangin Alharis. Para bupati itu berkomitmen siapapun di antara mereka kelak maju di pilgub 2020 maka yang lainnya harus mendukung.
Meski waktu itu bupati Muarojambi Masnah Busro tidak ikut ngopi. Diketahui kepala daerah perempuan pertama di Jambi itu sudah menyatakan ikut dalam barisan.
Singkat cerita, kopi Panjang adalah saksi bisu awal mula komitmen bersama lima bupati itu terbentuk.
Bertemunya Romi dengan Mashuri dua tahun kemudian – setelah Al Haris jadi gubernur, agaknya pula membuat kedai kopi Panjang kembali jadi saksi bisu. Namun kali ini untuk pecahnya koalisi lima bupati dahulu.