BATANGHARI – Sebanyak 18 kasus kebakaran terjadi di Kabupaten Batanghari selama Januari sampai pertengahan Agustus 2022 yang sebagian besar akibat korsleting listrik.
“Berdasarkan data yang telah di catat ada 18 peristiwa kebakaran hingga pertengahan Agustus 2022, untuk bulan Agustus belum di kita data karena belum pergantian bulan,” kata Kabid Penanggulangan Kebakaran, Muhammad Jasmin, Kamis (18/8).
Peristiwa kejadian kebakaran tertinggi menimpa tempat tinggal dengan menghanguskan 11 rumah. Selain rumah, ada terdapat dua gudang, satu kantor camat, satu pondok pesantren dan satu dari mobil.
Kejadian kebakaran ini terjadi karena sejumlah faktor. Seperti faktor konstruksi instalasi listrik yang tidak sesuai standar ditengarai juga menjadi penyebab kebakaran.
“Penyebab kebakaran tersebut kebanyakan korsleting listrik,” katanya
Sementara itu, peristiwa kebakaran ini terdapat ada di 6 Kecamatan yaitu, Kecamata Muara Bulian, Pemayung, Muara Tembesi, Maro Sebo Ulu, Batin XXIV dan Maro Sebo Ilir.
“Untuk Kecamatan yang paling tinggi kejadiannya ada di Kecamatan Muara Bulian berjumlah 7 kasus kebakaran, namun untuk Kecamatan lainnya masing-masing ada satu kasus kebakaran,” ujarnya
Peristiwa kebakaran tahun ini yang tidak bisa kita tangani adalah di Desa Bulian Baru Kecamatan Batin XXIV, karena wilayah atau lokasi tersebut susah di jangkau dan butuh waktu 2 jam menuju lokasi.
Antisipasi agar menghindari terjadinya kasus kebakaran, sebaiknya masyarakat harus terus waspada saat meninggalkan rumah saat berpergian.
“Kita harus waspada terhadap kebakaran, seperti kompor dan perhatikan arus listrik yang berlebihan,” tutupnya