Batanghari – Kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Batanghari Provinsi Jambi mengalami peningkatan, tercatat sebanyak 129 warga terjangkit penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
“Dari laporan 18 Puskesmas yang tersebar di delapan Kecamatan, hingga kini terdapat 129 orang terserang kasus DBD sehingga kejadian ini masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa KLB,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, Nurjali, Jumat (7/10).
Untuk DBD ini mayoritas menyerang masyarakat di usia produktif atau 15 sampai 44 tahun. Sedangkan kasus ini terdapat satu pasien yang meninggal dunia yaitu bayi perempuan berusia kurang dari satu tahun asal Kelurahan Durian Luncuk.
Akibatnya kasus tersebut sudah masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) sebab di kasus saat ini juga meningkat beberapa kali lipat jika di bandingkan tahun 2021 yang hanya ada delapan kasus.
Sementara itu, dirinya menyebutkan, pemerintah kini tengah berupaya mengendalikan persoalan DBD, pemerintah akan terus berupaya melakukan pengendalian, salah satunya kembali aktifkan juru pemantau jentik atau jumantik di lingkungan masing-masing..
“Salah satunya dengan mengaktifkan kembali juru pemantau jentik nyamuk di tengah masyarakat serta sekolah-sekolah,” katanya
Masyarakat diimbau untuk dapat meningkat kewaspadaan dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan, agar terhindar dari munculnya jentik-jentik nyamuk bisa membawa wabah penyakit DBD.