Sungaipenuh, AP – Karena dilihat sulitnya membendung peredaran Narkoba, Pemerintah Kota (Pemkot) Sungaipenuh bekerjasama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Sungaipenuh, menggelar acara asistensi pendidikan penyalahgunaan Narkoba.
Sulitnya dibendung peredaran Narkoba ini, juga dilihat dari jumlah narapidana dan tahanan di rutan Sungaipenuh, yang didominasi tahanan Narkoba.
Rabu (02/11) lalu, kegiatan asistensi pendidikan penyalahgunaan Narkoba bagi pelajar tingkat SMP/MTS di aula Hotel Mahkota Sungaipenuh, dibuka oleh Walikota Sungaipenuh, H. Asafri Jaya Bakri (AJB).
Asafri Jaya Bakri mengatakan, anak muda saat ini punya potensi yang luar biasa yang arus dijaga agar tidak menjadi korban Narkoba.
“Potensi anak muda yang ada saat ini sangatlah luar biasa. Potensi itu haruslah dijaga untuk menghindari destruksi yang merusak seperti penyalahgunaan narkoba. Revolusi mental sebaiknya dimulai dari kalangan anak muda,” terang wako.
“Kota Sungaipenuh hanya memiliki SDM sebagai harta, sebab itu kita fokus pada peningkatan kualitas pendidikan,” ungkapnya.
Pengakuan AJB, karena tidak ada kekayaan alam yang bisa diolah sebagaimana daerah lain. Sehingga dirinya menegaskan, kepada pelaku pendidikan harus menyadarinya.
Acara asistensi sendiri merupakan gagasan dari Dinas Pendidikan (Disdik) bekerjasama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Sungaipenuh itu, menghadirkan nara sumber Brigjen. Pol. Dr. Victor Pudjiadi, Sp. B, FCIS, DFM dari Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama BNN Provinsi Jambi.
Brigjen Pol Dr Victor Pudjiadi, Sp. B, FCIS, DFM, dalam paparannya menyampaikan dampak dari penyalahgunaan Narkoba, diantaranya kerusakan jaringan otak.
“Dari sisi agama juga dilarang,” terangnya.
Brigjen. Pol. Dr. Victor menyampaikan materi secara interaktif, diselingi dengan atraksi yang menghibur seperti atraksi sulap dan hiburan lain. hen