PT BANK Pembangunan Daerah Jambi atau Bank Jambi mencatatkan laba sebesar Rp338,65 miliar per kuartal III-2022, naik 19,35 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Berdasarkan data yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Rabu, 26 Oktober 2022, sejalan dengan pertumbuhan laba, Bank Jambi tercatat meningkatkan efisiensi.
Rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) Bank Jambi turun 233 basis poin (bps) dari 67,17 persen menjadi 64,84 persen. Hal ini seiring pertumbuhan pendapatan operasional Bank Jambi naik 9,94 persen yoy menjadi Rp1,24 triliun dan biaya operasional Bank Jambi pada kuartal III/2022 yang mencapai Rp806 miliar, naik 6,12 persen yoy.
Adapun pertumbuhan kredit didorong oleh sektor konsumtif yang naik 3,58 persen yoy. Sementara itu pada periode yang sama kredit produktif turun 4,19 persen yoy. Dalam laporannya, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) bank naik 46 bps pada kuartal III-2022 menjadi 1,61 persen.
Pada periode yang sama nonperforming financing (NPF) terjaga pada level 0,1 persen. Baca Juga : BI Ramal Hanya BPD yang Catatkan Pertumbuhan Kredit di Kuartal III, Seperti Apa Kinerjanya? Per September 2022, pertumbuhan kredit yang tidak diiringi dengan kinerja dana pihak ketiga (DPK) membuat rasio likuiditas Bank Jambi naik. Loan to deposits ratio (LDR) bank terkerek 682 bps menjadi 89,58 persen. Hingga September 2022, DPK Bank Jambi turun 6,68 persen menjadi Rp10,1 triliun.
Hal ini seiring dengan turunnya deposito Bank Jambi sebesar 32,74 persen yoy menjadi Rp3,67 triliun. Positifnya, porsi dana murah atau current account savings account (CASA) yang tumbuh 28,39 persen, membuat rasio CASA naik menjadi 59,23 persen dari total DPK. Lebih rinci, giro dan tabungan Bank Jambi, masing-masing, mencatatkan pertumbuhan 25,75 persen yoy dan 5,67 persen yoy. Hingga September 2022 Bank Jambi telah mengoperasikan 12 kantor cabang konvensional, 33 cabang pembantu konvensional, 2 cabang pembantu syariah, dan 11 kantor fungsional. ***