Jakarta – Kepemimpinan Muhammad Fadhil Arief-Bakhtiar memimpin Pemerintah Kabupaten Batanghari mencetak baru dalam sejarah.
Penghargaan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang bertempat Hotel Borobudur Jakarta Pusat, kemarin.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN) Hadi Tjahjanto yang juga bekas mantan Panglima TNI, kepada Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi kinerja Pemkab Batanghari yang telah berhasil menyelesaikan konflik lahan masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) 113 yang terjadi hampir 37 tahun.
Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengatakan, perlunya menyadari dan mengajak semua pihak bahwa dengan adanya perintah tuhan kepada semua umatnya untuk membangun perdamaian antara sesama manusia.
“Kita telah berusaha semaksimal mungkin bagaimana cara menyelesaikan konflik yang ada di masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang terus-menerus,” kata Fadhil.
Fadhil menjelaskan, sebagai Kepala Daerah yang telah diberikan amanah untuk membantu masalah yang dihadapi oleh masyarakat sekitar terutama di Kabupaten Batanghari.
“Dalam menjalankan amanat tersebut kita harus paham bahwa dalam masalah pertanahan banyak pihak yang harus terlibat dan harus mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah dihadapi,” katanya
Selain itu, pentingnya menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik kepada semua pihak yang punya kewenangan dan kepentingan, secara independen serta berlaku adil terhadap semua pihak yang bersengketa.
Untuk itu, tidak boleh adanya kepentingan dan atau golongan atas tindakan melainkan untuk kemaslahatan umat.
Fadhil berharap dengan terselesaikan konflik lahan tersebut untuk kedepannya warga SAD 113 bisa memanfaatkan lahannya secara berkesinambungan untuk kesejahteraannya.
Serta dapat memberikan efek positif kepada investasi di Kabupaten Batanghari karena mendapat kepastian atas investasinya dan Negara selalu hadir terhadap permasalahan yang ditemui.