SEJUMLAH kepala daerah memberikan respons soal munculnya wacana pembentukan Provinsi Sumatera Tengah. Ada yang setuju, menolak dan menunggu tanggapan masyarakat.
Awalnya foto lembaran surat usulan pembentukan Provinsi Sumatera Tengah muncul di media sosial. Tokoh-tokoh inisiator provinsi Sumatera Tengah tersebut berada di Dharmasraya, Sumatera Barat yang diketuai H Zulfikar Atut dt Penghulu Besar dan Sekretaris H Masful.
Dalam surat tercatat ada tujuh kabupaten dari Provinsi Riau, Sumatera Barat dan Jambi yang akan bergabung. Jumlah penduduk dari tujuh daerah itu sekitar 1.847.000 dan luasnya mencapai 23.170 Km².
Ketujuh kabupaten yang disebut yakni Kabupaten Kuantan Singingi di Riau, Kabupaten Dhamasraya, Sijunjung dan Solok Selatan di Sumatera Barat. Selanjutnya ada Kabupaten Kerinci, Sungai Penuh dan Bungo di Jambi.
Untuk Ibu Kota Provinsi sendiri rencananya berada di Sungai Rumbai, Dhamasraya, tak jauh dari Taluk Kuantan, Kuantan Singingi, Riau. Surat itu disebut telah dikirimkan oleh para inisiator ke Presiden Joko Widodo pada 27 Oktober lalu.
Bupati Bungo Jambi, Mashuri menyambut baik adanya usulan pembentukan Provinsi Sumatera Tengah. Dia pun setuju dengan usulan itu.
“Saya rasa ide ini sangat bagus, adanya usulan Sumatera Tengah ini juga bentuk kemajuan daerah, tentu kalau mau pemekaran maka ini harus dibicarakan terlebih dahulu baik ke semua pemangku kepentingan di daerah yang akan dimekarkan,” kata Mashuri, Sabtu (17/12/2022).
Mashuri menambahkan, usulan pembentukan Sumatera Tengah ini tidak bisa hanya sekedar usulan surat. Harus ada pembahasan lebih jauh, khususnya daerah yang dicaplok masuk ke dalamnya.
“Jadi ini saya rasa tidak bisa hanya langsung bersurat saja, apalagi mengatasnamakan wilayah lain,” ujar Mashuri.
Ketua DPD Partai Demokrat Jambi itu juga menyampaikan jika adanya gagasan pembentukan Sumatera Tengah itu baiknya harus dibicarakan ke semua pemangku kepentingan yang daerahnya di ikut kan, hal ini bertujuan untuk saling menyatukan satu pemikiran.
“Kalau dari surat yang saya lihat itu malah tidak melibatkan Provinsi Jambi dan kabupaten di Provinsi Jambi, juga tidak melibatkan Riau dan tidak melibatkan Provinsi Sumbar,” sebut Mashuri.
Bupati Kuansing Wait and See
Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Suhardiman Amby menilai pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara merupakan gagasan. Dia tidak bisa memutuskan sendiri.
“Kalau soal itu saya tak bisa memutuskan secara personal. Suara rakyat Kuansing harus didengar melalui musyawarah besar rakyat Kuansing, baru bisa disuarakan,” ujar Suhadriman Amby, Sabtu (17/12/2022).
Politisi Partai Gerindra itu mengaku belum ada diskusi dengan para inisiator. Namun jika benar, ia akan berdiskusi lebih dahulu dengan masyarakat Kota Jalur.
“Belum ada (diskusi), itu kan baru gagasan. Semacam gagasan baru itu kan. Jadi kalau memang ada musyawarah besar baru nanti bisa kita apakan (sampaikan sikap),” imbuh mantan anggota DPRD Riau tersebut
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan dengan tegas menolak usulan atau wacana pembentukan Provinsi Sumatera Tengah. Dia menyebut tidak dapat dilakukan pemekaran karena bukan dalam satu provinsi.
“Kalau namanya pemekaran inikan mesti satu daerah provinsi. Nggak mungkin kita dicaplok daerah lain, tidak mungkin,” kata Syamsuar di Gedung Daerah Balai Serindit.
Selain itu, Syamsuar memastikan inisiator tak bisa mencaplok Kuantan Singingi agar masuk Sumatera Tengah. Sebab sampai hari ini belum ada pembicaraan dari para pihak terkait.
“Ya jelaslah kita tidak mendukung. Kita bicarakan sama-sama dulu, mana bisa begitu. Kita aja mana bisa masuk daerah lain. Marahlah daerah lain, tak boleh lah,” kata Syamsuar.
Sumber: Detik