Sarolangun, AP – Dengan tingginya curah hujan akhir-akhir ini, bukan tidak mungkin wilayah Kabupaten Sarolangun bakal terkena banjir lebih meluas, sehingga bisa melumpuhkan aktivitas warga dan sejumlah penyakit bakal mengancam, oleh karena itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sarolangun dan jajaran selalu waspada dan siaga.
Kepala Dinkes Sarolangun H Adnan,SE.M Kes mengatakan, untuk wilayah Kabupaten Sarolangun pada prinsipnya semua daerah di bantaran sungai dan otomatis rawan banjir,”Yang jelas desa yang berada di daerah aliran sungai kita tetap kita waspadai,”Ujar Adnan.
Ditambahkannya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penyakit bakal banyak terjadi saat pasca banjir, sedangkan saat musibah banjir tidak terlalu signifikan, hanya saja dirinya telah menghimbau pada seluruh pasilitas kesehtan baik tingkat puskesmas maupun bidan desa, untuk di pantau.
“Bila mana intensitas hujan cukup tinggi dan debit air mulai naik, otomatis masyarakat akan kesulitan menjangkau rumah sakit atau puskesmas, makanya tim kita yang akan mendatangi pasien,”tambah Adnan.
Disinggun penyakit apa saja yang bakal mengancam saat banjir dan pasca banjir, Adnan mengatakan yang paling dominan adalah penyakit diare dan gatal-gatal pada kulit, kondisi air sungai saat ini sangat tidak layak untuk dikonsumsi maupun untuk mandi.
“Makanya kita minta pada masyarakat tetap menggunakan air sumur atau PDAM untuk keperluan sehari-hari, untuk menghindari bahaya penyakit kulit dan diare tersebut,”terangnya.
Terkait masalah obat-obatan, Adnan memastikan stok obat di Dinkes Sarolangun dipastikan cukup, begitupun stok di setiap puskesmas dan bidan desa,”Insyaallah cukup, jika kurang puskesmas bisa berkoordinasi dengan Dinkes, makanya kami minta informasi dari masyarakat jika ada kendala dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama saat musim banjir,”pungkas. luk