Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan untuk mengubah logo partai bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun (HUT) partai ke-50, Kamis (5/1).
Plt. Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono mengatakan perubahan logo partai atas kehendak mayoritas para kader. Pihaknya telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya 86 persen kader ingin logo partai diubah.
“Hasilnya adalah 86 persen menghendaki logo lambang Ka’bah itu dikembalikan pada yang aslinya ke yang lama,” kata Mardioni di kantor pusat PPP, Kamis (5/1).
Dia meyakini logo partai PPP dibentuk sejak awal oleh para pendiri partai bukan tanpa alasan. Menurutnya, logo PPP sejak awal didirikan ditetapkan lewat istikharah di Tanah Suci Mekah.
Lewat logo baru tersebut, Mardiono berharap partainya bisa mengantongi 40 kursi DPR pada Pemilu 2024 mendatang.
Ia tak menampik sejumlah anggapan yang menyebut target tersebut terlalu muluk. Sebagian pihak bahkan memprediksi tak akan lolos ambang batas parlemen 4 persen.
Namun, Mardiono berujar kini partainya telah melakukan konsolidasi dengan matang. Ia meyakini PPP akan kembali mengulang capaian hasil Pemilu 2009, yang kala itu mendapat 38 kursi di DPR.
“Sebelumnya pada pemilu 2009 mendapatkan kursi 38 kursi. Pemilu 2014 naik padahal mohon maaf, konsolidasi partai tidak sebagus sekarang,” katanya.
Pada 2019, penurunan suara PPP menurut Mardiono disebabkan karena kasus hukum yang menimpa salah satu kadernya. Namun, hasil penelitian di lapangan terakhir dia menyebut konstituen PPP masih utuh.
“Kita juga lakukan polling, survey internal, di survei juga oleh eksternal yang kita tidak punya kepentingan untuk itu masih menggambarkan konsen PPP itu adalah loyal, sangat loyal,” ucap Mardiono.