Jambi – Kepala daerah maupun wakil kepala daerah diwajibkan mundur dari jabatannya jika hendak mendaftar sebagai bakal calon legislatif pada Pemilu 2024.
Sesuai jadwal tahapan, KPU sudah membuka pendaftaran calon anggota legislatif. Partai politik dipersilakan menyerahkan daftar kadernya yang dijadikan bakal calon anggota legislatif (caleg).
Hingga kemarin, Senin, 8 Mei 2023, belum ada satu pun kepala daerah potensial mengajukan surat pengunduran diri. Terutama yang akan menuju Senayan.
“Belum ada yang masuk ke kami,” ujar Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Jambi, Raden Najmi.
Kewajiban mundur diatur dalam pasal 240 ayat Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan Peraturan Pemerintah 32/2018.
Di mana calon anggota DPR RI harus mengundurkan diri dari jabatan kepala daerah. Juga sesuai PKPU Nomor 10 Tahun 2023 tentang Pencalonan Anggota DPR termasuk lampiran Nomor 1 PKPU tentang jadwal bahwa KPU akan membuka pendaftaran tanggal 1 Mei sampai 15 Mei 2023.
Aturan tersebut tak hanya berlaku untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah saja, juga ASN, anggota TNI-Polri, Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas hingga karyawan BUMD/BUMD atau badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara.
“Apabila mengajukan diri untuk caleg dewan harus melampirkan pernyataan mundur yang bersifat tetap dan diproses apabila ditetapkan menjadi caleg tetap oleh KPU dan KPU yang menyampaikan ke kami untuk diproses,” sebut Raden Najmi.
Asal tahu saja, sejumlah tokoh berlatar kepala daerah dan wakil kepala dikabarkan maju sebagai calon anggota DPR RI.
Mereka adalah Wali Kota Jambi dua periode Syarif Fasha (Ketua NasDem Provinsi Jambi), Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya sekaligus mantan Anggota DPRD Merangin tiga periode (Kader PPP Provinsi Jambi), mantan Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Irjen Pol (Purn) Syafril Nursal. Syafril merupakan bekas Cawagub Jambi Demokrat.
Tokoh lain bisa saja, Bupati Merangin Mashuri (Ketua Dewan Syariah DPW PPP Provinsi Jambi), Bupati Kerinci dua periode Adirozal (PAN), Wakil Bupati Kerinci Ami Taher (PKS), Bupati Bungo dua periode Mashuri (Ketua Demokrat Provinsi Jambi), Wakil Bupati Bungo
Safrudin Dwi Aprianto (PKS), bahkan mungkin Bupati Tanjungjabung Timur dua periode Romi Hariyanto (Ketua PAN Tanjungjabung Timur).
Partai Golkar jawara dapil Jambi dua kursi di 2019, mantan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) tampil sebagai permata dengan meraup suara terbesar 200.291.
HBA mantan Bupati Sarolangun itu sulit tergoyahkan karena mempunyai basis pendukung yang sangat jelas. Disusul istri Sukandar mantan Bupati Tebo, Saniatul Lativa 85.969 suara.
Enam lagi, Hasbi Anshory (NasDem) 30.809 suara, Sofyan Ali (PKB) 40.470 suara, Sutan Adil Hendra (Gerindra) 83.325 suara, Ihsan Yunus (PDIP) 76.303 suara, Bakri (PAN) 82.447 suara, dan Zulfikar Achmad (Demokrat) 72.333 suara.
“Target kami untuk DPR RI 2 kursi,” ujar Sekretaris DPW NasDem Provinsi Jambi, Hasbi Anshory, belum lama ini.
Dengan penuh percaya diri Golkar menugaskan kader terbaiknya untuk menambah energi baru dalam memperkuat posisi. Cek Endra bekas Bupati Sarolangun dua periode sekaligus Ketua Golkar DPD I Jambi, Asafri Jaya Bakri mantan Wali Kota Sungaipenuh dua periode, mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode juga mantan anggota DPR RI tiga periode Usman Ermulan, dan Selina Gita yang pernah jadi anggota DPR RI.
“Target empat kursi kita sangat optimis, tapi minimal tiga kursi,” kata Sekretaris DPD I Golkar Provinsi Jambi Pahrul Rozi, beberapa waktu lalu.
Sama hal PDIP, menugaskan Edi Purwanto — Ketua DPRD Provinsi Jambi yang juga Ketua PDIP Provinsi Jambi–, dan bekas Cawagub Jambi Ratu Munawaroh. Ratu istri dari mendiang Zulkfli Nurdin yang merupakan mantan Gubernur Jambi dua periode 2000-2010.
Yang dikabarkan maju DPRD Provinsi Jambi, Wakil Bupati Tanjungjabung Barat Hairan (Ketua NasDem Tanjung Jabungbarat), Wakil Bupati Batanghari Bakhtiar (Ketua NasDem Batanghari), Wakil Bupati Tanjungjabung Timur Robby Nahliyansyah (Ketua NasDem Tanjungjabung Timur), dan mantan Bupati Tebo Sukandar.
Majunya mereka ini berpotensi mengancam posisi incumbent sekarang. Harus kerja keras untuk menumbangkannya. Pandai-pandailah menjaga ‘kandang’. Tidak kalah beratnya dengan partai lain, tentunya sudah memiliki calon potensial.
Perlu dicatat, sejumlah tokoh tersebut sewaktu-waktu kemungkinan bisa bertambah maupun berkurang. Mengingat dinamika politik tidak ada yang dapat dikatakan abadi, semua hal bersifat dinamis.
Siapapun punya kesempatan menuju Senayan, sekalipun itu pemilik jargon Jambi MANTAP bang Al Haris, Muhammad Fadhil Arief Bupati Batanghari juga Ketua DPW PPP Provinsi Jambi, dan Anwar Sadat Bupati Tanjungjabung Barat (PAN).
Penulis merupakan Ramadhani Al-Qorni, wartawan tingkat Madya jebolan Lembaga Pers Doktor Soetomo.