Jambi – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi mengapresiasi perusahaan yang berkontribusi bagi pemerintah daerah, khususnya dalam mendukung kampung Mantap.
Kampung Mantap Lingkungan Hidup (KMLH) merupakan program jitu Gubernur Jambi Al Haris-Wakil Gubernur Jambi Abdulllah Sani untuk menyelamatkan sungai Batanghari.
“Sudah 55 perusahaan terlibat, makin banyak swasta dalam menggarap kampung Mantap maka akan semakin banyak masyarakat mengenal pengelolaan sampah dengan baik. Dengan tidak lagi membuang sampah di sungai, kemudian menanam pohon di sempadan sungai agar kekeruhan bisa berkurang,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) DLH Provinsi Jambi, Dr. Hj. Asnelly Ridha Daulay, usai Rapat Koordinasi dan Pembekalan Kampung Mantap Lingkungan Hidup, di Hotel Wiltop, Pasar Kota Jambi, Senin, 29 Mei 2023
Doktor jebolan IPB ini berkata, pembinaan oleh swasta tersebut mulai jalan pada Juni mendatang di 33 desa kelurahan, yakni 11 binaan DLH Provinsi Jambi, 11 kabupaten kota dan 11 melalui dana CSR perusahaan swasta.
“Kita memang perlu melibatkan pihak swasta untuk kegiatan ini karena keterbatasan APBD di Provinsi Jambi dan kabupaten kota, serta untuk meningkatkan partisipasi stakeholder secara keseluruhan sebab jumlah desa kelurahan yang berada di sempadan sungai cukup banyak yaitu mencapai 423 desa kelurahan,” kata istri dari Tokoh Pers Jambi Mursyid Sonsang itu.
Asnelly bilang, ini untuk menumbuhkan kesadaran dan memotivasi perubahan perilaku warga. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih bisa dipakai dengan fungsi yang sama atau fungsi lain.
Reduce adalah mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan sampah. Recycle adalah mengolah kembali atau dikatakan juga mendaur ulang sampah menjadi barang atau produk lain yang lebih bermanfaat.
“Sapras memang penting tapi mengubah karakter masyarakat lebih penting. Prinsip membuang sampah sudah kuno, tetapi kelola-lah sampah, tadinya 5 kilo bisa jadi 1 kilo, sehingga sampah yang terbuang sedikit ke TPA,” katanya.
Kemudian, ibunda tercinta Ipda Fachri Muhammad Mursyid ini menambahkan, peserta desa kelurahan program tersebut wajib untuk melahirkan peraturan desa kelurahan demi menjaga sungai dari pembuangan sampah dan pencemaran lainnya.
“Itu telah kami tuangkan dalam juknis KMLH (Kampung Mantap Lingkungan Hidup) tahun 2023,” ucap Asnelly.
Asal tahu saja, program ini merupakan ide kilau berlian pasangan pemilik Jambi Mantap Haris-Sani, sekaligus menjawab kerinduan warga selama ini yang menginginkan aliran sungai Batanghari yang bersih dan asri seperti zaman dahulu.
“KMLH merupakan kegiatan turunan dari MoU Batanghari Bersih yang ditandatangani oleh Gubernur Jambi bersama 10 Walikota Bupati pada Maret 2022 lalu. Sasaran utamanya adalah desa kelurahan yang berada di bantaran sungai Batanghari dan sungai besar lainnya di Provinsi Jambi,” pungkas Asnelly.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kadis LH Provinsi Jambi, Dr. H. Varial Adhi Putra mengungkapkan, Sungai Batanghari merupakan aliran sungai yang mulai dari hulu sampai ke muaranya banyak menyimpan catatan sejarah terutama yang berkaitan dengan peradaban Melayu.
“Sejak abad ke-7 Sungai Batanghari sudah menjadi titik perdagangan penting bagi beberapa kerajaan. Juga memiliki peranan yang sangat besar bagi kehidupan sebagai sumber air bagi sebagian besar penduduk, sarana transportasi, sumber ikan, di beberapa wilayah juga menjadi sarana dan daerah wisata bahkan tidak sedikit yang menggantungkan penghidupannya dari Sungai Batanghari. Beberapa manfaat dan pentingnya peranan Sungai Batanghari sudah sepatunya untuk dirawat dan dijaga kelestariannya,” ujar Varial Adhi.
Ia kemudian menjelaskan, salah satu kegiatan yang disepakati yang telah dimulai sejak 2022 di 22 desa kelurahan dalam Provinsi Jambi yakni meliputi kegiatan sosialisasi dan pembinaan masyarakat di sepanjang Sungai Batanghari, sungai pengabuan dan anak sungai lainnya di Provinsi Jambi tentang pengelolaan sampah rumah tangga, pembentukan bank sampah TPS 3R, dan komunitas peduli sampah lainnya, penanaman pohon di sempadan sungai, serta mendorong kegiatan lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya peningkatan kualitas sampah dan sungai dan air sungai.
“Kami telah melakukan pendataan terhadap desa kelurahan yang berada di sepanjang Sungai Batanghari dan sungai-sungai besar lainnya yang jumlahnya mencapai 423 desa kelurahan. Wilayah inilah yang akan menjadi target sasaran kegiatan kami untuk sekarang dan mendatang,” kata Varial Adhi.
Ia berharap peran serta perusahaan berkesinambungan dan memberikan dampak yang baik bagi kualitas sungai Batanghari. (Dani)