Kualatungkal, AP – Hasil tangkapan udang belakangan ini menurun dari biasanya. Hal ini disebabkan faktor cuaca yang tidak mendukung, membuat nelayan pencari udang mengeluhkan omset yang cenderung menurun.
Hal ini dibenarkan oleh Nuri (43), salah satu nelayan jaring udang akhir pekan kemarin. “Belakangan ini hasil tangkap udang menurun, karena cuaca tidak mendukung. Kalau musim hujan, udang susah dijaring,” kata bapak tiga anak ini.
Pria yang tinggal di RT 5 Kelurahan Kampung Nelayan ini menyebut, jika cuaca mendukung, omset yang dia dapatkan dikisaran Rp 100 hingga Rp 200 ribu.
Belakangan ini, pemasukan Nuri menurun dari biasanya, yakni dikisaran Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. “Biasanya kita jaring udang pantai. Kalau harga jual ke pedagang tidak ada kenaikan. Tapi karena udang susah sekarang, harga jual di pasaran naik dari biasanya,” ungkap Nuri.
Kendati demikian, Nuri tetap bertahan, menjaring udang di laut, meski dalam musim penghujan. Menambah penghasilannya, di waktu senggang, Nuri terpaksa bekerja di bengkel sepeda motor.
“Kadang-kadang kerja bangunan, untuk nambah-nambah penghasilan,” tuturnya.
Apakah Nuri mendapat bantuan dari pemerintah. Dia mengaku pernah mendapat bantuan dari pemerintah pusat pada tahun 2013 melalui Koperasi Senangin Kampung Nelayan berupa alat-alat nelayan seperti alat tangkap dan alat transportasinya.
Pada tahun 2015, dirinya juga mendapat bantuan dari pemerintah pusat berupa mesin pompong merek Honda.
“Alhamdulillah di tahun 2016 ini kami mendapatkan bantuan berupa satu unit perumahan nelayan yang berada di Parit V Kelurahan Tungkal II. Insya Allah pada Senin (07/11) akan diserahkan ke kami jika tidak ada halangan,” ujar Nuri. mg