Muarasabak, AP.- Nasib para penambang pompong yang berada di Kelurahan Mendahara Ilir,Kecamatan Mendahara selalu resah,disebabkan sarana pelabuhan yang selalu mereka gunakan sebagai dermaga. Hingga kini kondisi bangunan sudah sangat memprihatinkan.
Seperti halnya dikatakan Acok salah seorang penambang pompong menuturkan,melihat keadaan sarana pelabuhan yang ada saat ini,memang selayaknya diganti dengan permanen. Sebab,dari fisik bangunannya saja seperti papan lantai,hingga bagian rasuk dan gelegar sudah banyak yang lapuk,beruntung saja para penambang pompong selalu melakukan gotong royong, meskipun hanya perbaikan tambal sulam,”paling tidak para penumpang yang ingin menyeberang ke Desa Sinar Kalimantan selalu melintasi pelabuhan ini,” katanya.
Sarana Pelabuhan yang ada saat ini,lanjut Acok sudah menjadi pelabuhan alternatif bagi warga disini,pada dasarnya bukan saja orang dewasa yang selalu memanfaatkanya,anak sekolah juga selalu melintasinya,bahkan tidak sedikit warga yang nyaris terjatuh ke sungai.
“Terlebih lagi pada saat air kering,anak tangga yang selalu menjadi sarana titian,malah kondisinya sudah terlihat miring,Mas,lihat saja kondisinya seperti apa saat ini,”ulasnya. Terpisah dikatakan warga lainya,Amat menguraikan,sejauh ini sarana pelabuhan merupakan sarana dermaga penyeberangan dengan menggunakan kenderaan pompong untuk menuju ke Desa tetangga.
Pasalnya,dengan sarana kenderaan pompong yang mereka gunakan sudah menjadi rutinitas mereka sehari hari,terlebih lagi saat ingin berbelanja ke pasar,sedangkan untuk biaya satu kali penyeberangan hanya dikenakan Rp 2500,untuk ukuran satu orang,tergantung jarak tempuh yang ingin ditujuh,hanya saja yang selalu menjadi keluhan warga,menyangkut dermaga hingga kini masih menggunakan bahan kayu,”terutama saat air kering atau surut sangat sulit untuk memanjat anak tangga,disebabkan kondisi anak tangga tersebut sudah nyaris lapuk,” ulasnya.
Sementara Kepala Desa Sinar Kalimantan.M Syifak membenarkan,untuk jalur penyeberangan saat ini warga tersebut memang relatif menggunakan kenderaan pompong. Apalagi untuk mengharapkan jembatan penyeberangan membutuhkan dana yang cukup besar, sedangkan untuk saat ini sarana pelabuhan yang selalu mereka gunakan.
Kondisi bangunan tersebut memang sudah tidak layak lagi untuk digunakan,hanya saja untuk mencari sarana pelabuhan lainya memang sangat sulit,meskipun keadaanya sudah tidak memungkinkan untuk dilalui,pada dasarnya warga tetap memanfaatkanya,habis mau bilang apalagi kalau keadaanya sudah seperti itu,paling tidak ada upaya perhatian pemerintah untuk melakukan pembangunan permanen,” tandasnya.fni