Tungkal- Masyarakat dihebohkan dengan adanya aturan tarif masuk Rp2 ribu Water From City (WFC) di Kuala Tungkal.
Seorang seninam setempat, EN berkata WFC adalah milik masyarakat Tanjung Jabung Barat, karena pembangunan WFC menggunakan dana rakyat.
Menurutnya, tidaklah pantas jika masyarakat harus membayar.
“Dengan membayar Rp2000 per motor, kami sebagai masyarakat dapat apa?, belum lagi parkir juga harus bayar didalam WFC. Kami masih mempertanyakan kenapa WFC milik masyarakat Tanjab Barat dengan mudahnya jatuh kepada pihak ketiga”, tuturnya, Selasa, 2 Januari 2024.
“Kalau-pun proyek, kapan lelangnya? Sesuaikah dengan pungutan yang diambil dari masyarakat?, sambungnya.
Ia menilai tidak ada dasar hukum yanh jelas dengan ketentuan tarif tersebut.
“Kalaupun harus seperti itu, harus dipertimbangkan dengan berbagai aspek, bukan hanya ekonomi, tapi sosial dan budaya”, tandasnya.
Anggota DPRD Provinsi Jambi Rendra Ramadhan Usman ikut menolaknya.
Dirinya mengatakan, pembangunan WFC tersebut menggunakan dana APBD Tanjab Barat.
Putra mantan Bupati setempat dua periode Usman Ermulan itu menegaskan, tujuan utama pembangunan WFC itu adalah agar menghindari abrasi di kawasan pesisir Kuala Tungkal dan meningkatkan perekonomian UMKM di kawasan WFC tersebut.
“Saya juga masih bertanya-tanya kepada pemkab Tanjab Barat kenapa terdapat tarif jika pengunjung masuk ke sana, padahal banyak pelaku UMKM yang sedang berjualan di daerah tersebut,” ucap Sekretaris Fraksi PKS ini. (Satria)