Jambi, AP – Kerukunan umat beragama dan berbangsa di Indonesia dalam bingkai NKRI saat ini masih terus diuji. Dalam upaya penguatan itu, Korem 042/Garuda Putih Jambi menggelar acara “Coffe Morning Dalam Rangka Menjaga Kebhinnekaan di Provinsi Jambi,” Jumat (11/11).
Hadir dalam acara ini, Gubernur Jambi Zumi Zola, Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani dan para tokoh lintas agama, tokoh pemuda dan kalangan mahasiswa. Danrem 042/Garuda Putih Jambi, Kolonel TNI Refrizal, di kesempatan ini mengatakan, keragaman di Indonesia itu sangat indah, karena itu perlu dijaga dengan menanamkan rasa saling toleransi.
“Jangan sampai bangsa kita terpecah belah, mudah terhasut oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa. Kita harus tetap waspada. Pasalnya 70% konflik di dunia diakibatkan berkurangnya energi dunia, mulai dari air, pangan dan air,” ungkap Danrem.
Karena itu, Refrizal mengingatkan agar konflik dunia jangan merambah ke Indonesia, apalagi di Jambi.
“Jaga kebhinekaan dan nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 di sanubari warga Indonesia, serta toleransi beragama agar mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa,” tutur Refrizal.
Senada dengan itu Gubernur Jambi Zumi Zola menyatakan, kebhinnekaan itu bukan perbedaan yang dikedepankan tapi dengan perbedaan menyadarkan pentingnya bisa bersatu untuk membangun negeri ini.
“Karena itu, bangsa lain tidak bisa menerima perbedaan yang ada di kebhinnekaan di Indonesia. Saya sepakat dengan Danrem, agar kita waspada terhadap adanya upaya-upaya menghancurkan Indonesia oleh bangsa lain dengan dalih terselubung dlm upaya tersebut,” kata Zola.
Gubernur juga menyambut baik kegiatan coffe morning yang diadakan Korem 042/Garuda Putih.
“Selain itu, pesan Presiden Jokowi agar dapat menjaga daerah tetap kondusif. Kita tidak bisa membangun Indonesia apalagi Provinsi Jambi jika dengan semua komponen bangsa terpecah-belah. Bersatulah dalam kebhinnekaan dan NKRI harga mati,” ungkap Zola.
Tak ketinggalan, Kapolda Jambi Brigjend Pol Yazid Fanani juga mengingatkan keberadaan kebhinnekaan di Indonesia memberikan kemanfaatan bagi semua, karena itu sudah kehendak Allah.
“Dengan kebersamaan hidup akan indah, perbedaan jadikan modal untuk mempererat bangsa. Semangat semua pihak, saling membantu, gotong-royong perlu ditingkatkan lagi,” ujar Kapolda.
Salah seorang aktifis pemuda Budi meminta pemerintah pusat kembali melakukan reformasi di bidang pendidikan.
“Pendidikan dasar, norma pancasila, nilai lokal harus kembali ditanamkan mulai dari sekolah dasar. Para pembuat kebijakan kurikulum harus membuat seperti pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP),” pungkasnya.
Sebelum berakhir, semua pejabat daerah dan peserta undangan dari pemuda, tokoh masyarakat, agama, ulama dan lintas agama melaksanakan ikrar bersama menjaga kebhinnekaan di Provinsi Jambi. (Bdh)